Suara.com - Putri mendiang mantan Presiden Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid yang akrab disapa Yenny Wahid (39) menilai kasus sodomi terhadap siswa Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS) merupakan tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Saya rasa (Kemendikbud) kecolongan. Karena ada sekolah yang berjalan tanpa izin," kata Yenny ditemui usai menghadiri acara fashion show di kawasan Mahakam, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2014).
Peraih penghargaan Walkley Award ini, atas karya jurnalistiknya meliput kemerdekaan Timor Timur, berharap kasus tersebut segera dituntaskan. Yenny juga meminta agar tiga pelaku yang telah diamankan pihak kepolisian mendapat hukuman seberat-beratnya.
"Tapi Ini memang nggak bisa diselesaikan sendiri, masyarakat juga harus bantu. Buat saya ini sudah bencana nasional," ujar Yenny.
Sebagai seorang ibu, Yenny juga jadi was-was dengan anak-anaknya. Karena bagaimanapun juga, dia akan menyekolahkan ketiga anaknya, Malika Aurora Madhur, Amira, dan Raisa Isabela Hasnah.
"Jadi nggak nyaman. Sekolah yang sangat canggih saja, para predator seksual bisa berkeliaran bebas. Mereka menyamar mendekati anak-anak dengan profesinya," ucap alumnus Universitas Harvard ini.