Suara.com - Karyanya masih sekitar sebulan lagi dirilis, namun sutradara film X-Men: Days of Future Past justru sudah lebih dulu jadi bahan pemberitaan negatif. Tepatnya, Bryan Singer sang sutradara, dituduh pernah melakukan tindak pembiusan (memberi obat bius di minuman), serta mengancam dan menyodomi seorang anak remaja di bawah umur.
Kasus ini terungkap lewat sebuah berkas tuntutan yang dimasukkan ke Pengadilan Federal di Hawaii, Rabu (16/4/2014) waktu setempat. Dalam berkas itu disebutkan, korban pelapor bernama Michael Egan, mengaku bahwa ia waktu itu baru berumur 17 tahun, ketika berjumpa Singer dalam sebuah agenda pesta "panas" Hollywood yang diselenggarakan pendiri Digital Entertainment Network (DEN), Marc Collins-Rector. Untuk diketahui, Collins-Rector adalah terpidana kasus pelecehan seks kepada anak bawah umur di beberapa negara bagian di AS pada tahun 2004 yang sudah mengaku bersalah.
Disebutkan, bahwa Egan yang saat itu tengah merintis karier menjadi model, diperkenalkan kepada Collins-Rector pada tahun 1998. Tidak lama, dia pun dipekerjakan oleh Collins-Rector di bawah manajemen DEN dengan posisi sebagai aktor. Namun, dia kemudian dipaksa mau berhubungan dengan rekan Collins-Rector, termasuk di antaranya Singer, ketika digelar acara di kediaman sang bos yang dikenal dengan nama M&C Estate.
Menurut keterangan Egan pula, sebagaimana berkas tuntutannya, saat itu dia dipaksa mengonsumsi minuman tertentu, kemudian dibius, serta harus menerima perlakuan kekerasan seksual di beberapa kesempatan di rumah itu. Salah satunya menurutnya, bahkan dilakukan di bawah todongan pistol. Selain itu, khusus untuk Singer, Egan mengaku juga sempat diiming-imingi menjadi aktor dalam salah satu filmnya, yang sampai kini nyatanya tak pernah terwujud.
Dalam kasus ini, Egan diketahui didampingi empat orang pengacara. Tiga di antaranya berasal dari Florida, serta satu lagi adalah pengacara dari Hawaii yang juga bekerja sebagai konselor lokal. Pengacara terakhir inilah yang kemarin merilis pengumuman terkait penyampaian berkas tuntutan terhadap Singer itu.
Berdasarkan keterangan para pengacara pula, mereka sengaja mengajukan tuntutan di Hawaii --bukannya di Nevada di mana Egan tinggal atau di California di mana Singer berada-- karena sebagian di antara kejadian yang dituduhkan terjadi di Kailua, di kediaman Paul Mitchell.
Berkas tuntutan kasus ini sendiri masih membeberkan beberapa detail kejadian pelecehan dan kekerasan seksual lainnya yang dialami korban pelapor. Tuntutan utamanya adalah terlapor disidangkan sesuai hukum yang berlaku. Singer yang coba dihubungi media sejauh ini belum berkomentar soal tuduhan itu. (Gawker)