Interview: The Changcuters, from Bandung with Rock!

Madinah Suara.Com
Sabtu, 05 April 2014 | 10:00 WIB
Interview: The Changcuters, from Bandung with Rock!
The Changcuters di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta, beberapa waktu lalu. [suara.com/Adrian Mahakam]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - The Changcuters tercatat sebagai salah satu band rock asal kota Bandung, Jawa Barat paling produktif. Sejak didirikan 2004 lalu, Tria, Qibil, Alda, Dipa dan Erick sukses menelurkan 4 album. Single mereka seperti I Love You Bibeh, Racun Dunia dan Hap! Tangkap, merajai tangga lagu.

Tapi siapa sangka, dengan hanya bermodal musikalitas pas-pasan, mereka mampu menembus ketatnya persaingan industri musik tanah air. Lima anak muda yang semasa kuliah  doyan nongkrong dan nonton pertunjukkan musik tersebut, kini menjelma menjadi grup band paling diperhitungkan. Berikut petikan wawancara Suara.com (S) dengan grup band The Changcuters (C) di Apartemen Rasuna, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

S: Bagaimana kisah awal pertemuan para personil The Changcuters?

C: Cerita awal The Changcuters awalnya Tria, Qibil dan Dipa kuliah di satu kampus. Temen maen bareng dari tahun 2000. Kayak anak muda saat itu, tiap weekend kita banyak habisin waktu maen di Bandung. Setiap sabtu nonton acara musik. Kita penikmat musik, tapi saat itu tidak kepikiran bikin band. kita gak ada skill band yang baik. Awalnya kita masing-masing punya band. Qibil bahkan sempet ngeband bareng Ariel dan Yuki "Noah" dari SMP sampe SMA. Kemudian Erick kita rekrut jadi line-up terakhir The Changcuters.

S: Jadi boleh dibilang The Changcuters berawal dari persahabatan?

C: Qibil dan Dipa dulu kuliah di Jati Nangor. Kita ketemu di sana. Rumah kita semua di Bandung. Kemudian kita kenal Tria karena sering nebeng pulang. Saat itu Tria sudah pake mobil ke kampus. Dipa sering nebeng, Qibil akhirnya ikutan. Dari situ ngobrol soal musik.

S: Kapan tepatnya The Changcuters terbentuk?

C: Lupa kapan tepatnya The Changcuters ditetapkan sebagai nama, hehehe. Pokoknya malem malem ditetepinnya, saat perjalanan kita mau makan di sebuah restoran di kawasan Jalan Setia Budi. Pokoknya, di belakang Gedung Sate di dalam mobilnya Tria. Tanggalnya gak hafal. Secara resmi The Changcuters berdiri September 2014. Pertama kali latihan jam 10 pagi. Ngeband pake lagu sendiri.

S: Nama The Changcuters terdengar nyeleneh.

C: Changcut dalam bahasa Sunda artinya celana dalam. Changcut itu sebutan nama temen SMP saya namanya Cahya. Biasa dipanggil Changcut. Kedengeran aneh memang. Ini jadi inspirasi nama changcuters.

S: Ada filosofi dibalik nama tersebut?

C: Filsopi Changcut banyak banget. Semua orang pake celana dalam. Itu adalah hal pokok untuk orang normal. Dalam bahasa Thailand Chang artinya sesuatu yang diagungkan, seperti gajah. Chang di Cina itu adalah nama seorang jenderal. Saat searching di internet hanya ada satu kata Changcuters di dunia ini. Gak ada sangkut paut apapun dengan bahasa atau nama lain.

S: Masih ingat kapan pertama kali nge-band?

C: Studio pertama kita latihan band namanya "Plush" yang ada di jalan Pahlawan. Tria jadi vokalis. Bikin demo lagu pertama juga di studio itu. Awalnya Dipa gak mau ikutan, pengen jadi manajer aja hehehe..Tapi akhirnya mau juga main bass. Alda kemudian di ajak Qibil. Drummer-nya pake Erick, soalnya dia satu satunya drumer yang kita kenal, hahaha. Band ini awalnya pengen seneng seneng aja, tapi setelah jalan, justru penuh keseriusan. Ada manajernya juga. Padahal waktu itu belum manggung, hahaha...

S: Masih ingat kapan lagu The Changcuters  yang pertama kali diputar di radio Bandung?

C: Seneng banget saat demo lagu diputer di radio. Udah sebulan dikirim gak dipuer puter. Akhirnya diputar.  Yang pertama kali diputar lagu Pria Idaman Wanita. yang mutarin radio Paramuda dan Ardan. Setelah diputar, Masuk chart radio dan mulai dikenal dan banyak manggung.  Setelah mulai banyak fans lalu kita bentuk Changcut Ranger (sebutan fans The Changcuters). Tahun 2007, The Changcuters masuk major label. Awalnya indie label di tahun 2006. Pernah juga rekaman di studio Uki "Noah".

S: Kalau boleh tahu, berapa honor manggung The Changcuters saat itu?

C: Saat indie, satu lagu honor kita satu milyar, hahaha....kita gak tetepin honor. Nggak  mematok harga. Manggung pertama di Universitas Parahyangan. Saat itu sebagai undangan. Kita dibayar Rp50 ribu buat ganti transport. Uangnya di simpen, tadinya mau dikasih figura, tapi nggak tahu kemana itu uangnya.

S: Banyak yang bilang gaya Tria mencontek Mick Jagger.

C: Tria itu cepat menyerap sesuatu. Nyerap yang diidolakan. Penyanyi Idola Tria adalah Mick Jagger, Steven Tyler dan Jim Morisson. Jujur, Tria terinsfluence, tapi bukan mencontek.

S: Lalu, bagaimana ceritanya The Changcuters bisa main film?

C: Port folio yang kita tawarin untuk manggung itu bentuknya DVD. Bukan tulisan. Kebetulan Chand Parwez (produser Star Vision) tertarik saat melihat video klip kita. Lalu kita  ketemuan dan akhirnya sepakat bikin film tentang geng motor berjudul The Tarix Jabrix. Film tersebut membuat kita semakin banyak dikenal orang.

S: Fashion The Changcuters unik dan beda. Seperti apa konsepnya?

C: Kita selalu up date dan memantau fashion agar terlihat beda dari yang lain. Timing aja yang tepat, karena waktu itu belum banyak band  perhatikan fashion. Kalau dihitung-hitung, lebih dari 20 kilo lebih seragam yang kita pakai sejak terbentuk sampe sekarang hahaha...

S: Usia The Changcuters kini menginjak 10 tahun. Apa kiat kalian menjaga kesolidan?

C: Semuanya asik. Kalo ada satu personel keluar, mendingan dibubarin. Gak usah ngeband lagi. The Changcuters itu berlima. Kuncinya saling mengerti satu sama lain. Ngeband itu harus intim, lebih akrab dari suami istri. Kita berlima hidup seatap. Nggak enak kan kalo ada hubungan jelek. Sudah deket banget. Kita berjodoh.

Istri pertama kita adalah band. Yang kedua baru istri di rumah. Kita selalu tanamkan itu sama istri. Untung mereka bisa mengerti. Istri harus mengalah. Banyak band hancur gara-gara istrinya nggak suka.

S: Bagaimana kalian menanggapi julukan Playboy yang melekat pada anak band?

C: Anak band playboy? itu sih pilihan. Laki-laki 90 persen di kepalanya itu perempuan. Anak band nggak semua playboy. Seharusnya anak band yang banyak digandrungi wanita, dijadikanm  tolak ukur band tersebut hebat dan banyak penggemarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI