Suara.com - Artis dan penyanyi Ratna Listy merasa sedih sekaligus maklum terkait banyaknya pelanggaran kampanye partai politik. Terutama yang melibatkan anak-anak. Pasalnya, menurut dia, kalangan ibu yang mengajak anaknya ikut berkampanye tak punya pilihan lain.
"Itu menyedihkan ya. Tapi aku mencoba berpikir dari sisi mereka (Ibu-ibu). Mereka sebenarnya nggak ingin juga ajak anak kampanye. Tapi anak-anak di rumah nggak ada yang jagain. Mereka nggak ada biaya bayar pengasuh," kata Ratna ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2014) malam.
Ratna yakin, mungkin para ibu tergiur dengan iming-iming imbalan dari partai politik tertentu jika ikut berkampanye.
"Jadi Kembali lagi ke masalah perut. Karena kampanye ada yang bayar dia. Seperti buah simalakama, nggak terima tawaran anaknya nggak makan. Diterima, melanggar aturan KPU," ucapnya.
Satu-satunya cara menurut Ratna adalah mesti ada yang dikorbankan. Para ibu harus berani menolak ajakan untuk berkampanye demi keselamatan anak.
"Daripada ikut, dapet uang kampanye terus anaknya ikut dan melanggar hukum, lebih parah lagi dong," ujar perempuan yang dikenal sebagai penyanyi keroncong ini.