Tanamkan Budi Pekerti Lewat Dongeng dan Berdendang

Sabtu, 22 Februari 2014 | 20:40 WIB
Tanamkan Budi Pekerti Lewat Dongeng dan Berdendang
Edo Kondologit, Garin Nugroho dan Cornelia Agatha saat tampil di Galeri Indonesia Kaya dalam pertunjukan bertema "Dongeng Kebangsaan: Dari Jakarta untuk Indonesia”, Sabtu (22/2/2014).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai wujud komitmen untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia, khususnya sejarah tradisi lisan Indonesia yang popular dengan berdendang dan berdongeng, Galeri Indonesia Kaya (GIK) mempersembahkan “Dongeng Kebangsaan: Dari Jakarta untuk Indonesia” di Auditorium GIK West Mall Grand Indonesia lantai 8, Jakarta, Sabtu (22/2/2014).

“Dongeng merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif dalam menanamkan budi pekerti kepada generasi muda dan tradisi ini juga populer di masyarakat Indonesia,” tutur Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Seperti halnya tradisi lisan Indonesia, Kelompok Dongeng Kebangsaan yang awalnya diwakili oleh Garin Nugroho dan Franky Sahilatua ini juga menggunakan konsep berdendang sambil berdongeng yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang disinggahi.

Melalui kisah-kisah yang menghibur, kelompok ini tak lupa menyisipkan pendidikan kewarganegaraan.
“Melalui dongeng, kami menunjukkan bahwa pendidikan kewarganegaraan dan cinta tanah air bisa disampaikan dengan cara yang lebih menyenangkan,” kata Garin Nugroho.

Ia mengatakan bahwa remaja dan generasi muda sekarang lebih visual, lebih mudah menerima pendidikan kewarganegaraan melalui cerita menghibur yang disampaikan dengan konsep berdendang sambil berdongeng dibandingkan membaca buku teks.

Lewat Dongeng Kebangsaan bertema “Jakarta untuk Indonesia” ini, berbagai kisah unik dan lagu-lagu tentang Jakarta tempo dulu dan masa kini disuguhkan dalam pertunjukan berdurasi 60 menit. Beberapa seniman seperti Cornelia Agatha, Edo Kondologit hingga Mia Ismi pun turut meramaikan pertunjukan ini.

“Ini pertama kalinya saya tampil di auditorium Galeri Indonesia Kaya, dan saya merasa sangat antusias karena dapat berinteraksi secara intens dengan penonton dan memudahkan saya dalam menyampaikan pesan moral yang ingin disampaikan dalam pertunjukkan ini,” ujar Edo Kondologit.

Dongeng Kebangsaan ini juga disaksikan oleh sebanyak 50 anak yatim piatu dari Yayasan Albinaa, Jakarta yang diajak oleh Ikatan Abang None Jakarta (IANTA).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI