Melalui Mekaar, Holding Ultra Mikro BRI Komitmen Berdayakan Perempuan Prasejahtera

Melalui Mekaar, Holding Ultra Mikro BRI Komitmen Berdayakan Perempuan Prasejahtera


Suara.com - Dalam rangka merayakan Hari Kartini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, bersama dengan Holding Ultra Mikro yang beranggotakan BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), kembali menegaskan dedikasinya untuk memajukan inklusi keuangan dan kesetaraan gender di Indonesia.

Langkah konkret yang diambil adalah dengan terus memperkuat pemberdayaan para pengusaha wanita di berbagai penjuru tanah air.

Holding Ultra Mikro telah membuktikan diri sebagai pendorong utama dalam meningkatkan perekonomian kaum perempuan, terutama melalui program unggulan Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang diinisiasi oleh PNM. Hingga akhir tahun 2024, program yang berfokus pada pemberdayaan perempuan prasejahtera ini telah berhasil menjangkau lebih dari 14,4 juta debitur wanita.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa perempuan memegang peranan yang sangat penting dalam menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, khususnya dalam lingkup usaha mikro dan ultra mikro.

“Peringatan Hari Kartini menjadi kesempatan yang signifikan bagi BRI untuk sekali lagi menegaskan komitmennya dalam memberdayakan kaum perempuan. Melalui sinergi dalam Holding Ultra Mikro, BRI Group secara berkelanjutan mendorong akses terhadap pembiayaan dan program pemberdayaan, dengan harapan agar para pengusaha perempuan dapat terus maju, meningkatkan skala usaha mereka, dan menjadi semakin mandiri,” ujar Hendy dalam keterangan resminya.

Sejalan dengan perkembangan teknologi digital dan kolaborasi yang semakin solid di antara anggota Holding Ultra Mikro, terutama PNM, layanan keuangan kini semakin mudah diakses oleh para pelaku usaha perempuan, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil.

Lebih dari sekadar menyediakan akses permodalan, BRI Group juga aktif dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif edukasi literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, serta pembinaan karakter.

Tujuannya adalah untuk membekali para nasabah perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun usaha dengan lebih mudah dan mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan.

Program pemberdayaan perempuan yang diusung oleh Holding Ultra Mikro juga sejalan dengan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) yang menjadi landasan bagi BRI Group dalam menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“BRI meyakini bahwa mendukung para pengusaha perempuan bukan hanya merupakan wujud keadilan sosial, melainkan juga merupakan langkah strategis dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan tangguh. Dengan mengadopsi semangat Kartini, BRI Group akan terus memainkan peran pentingnya dalam memperluas akses keuangan bagi seluruh masyarakat, dengan prioritas utama kepada kaum perempuan, demi terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera dan setara,” pungkas Hendy.

Sebagai informasi, Holding Ultra Mikro BRI adalah sebuah sinergi strategis yang dibentuk oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai induk perusahaan, bersama dengan dua anak perusahaannya, yaitu PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Pembentukan holding ini bertujuan untuk menciptakan layanan keuangan yang lebih lengkap, terintegrasi, dan mudah diakses bagi segmen usaha ultra mikro (UMi) serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

Secara resmi dibentuk pada 13 September 2021, Holding Ultra Mikro BRI memiliki visi untuk memperluas jangkauan layanan keuangan, memperdalam layanan yang ditawarkan, dan memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan, khususnya para pelaku usaha di lapisan ekonomi paling bawah.

Melalui kolaborasi yang terintegrasi, Holding Ultra Mikro BRI berupaya untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung, di mana nasabah UMi dapat bertahap mendapatkan layanan keuangan yang lebih lengkap seiring dengan perkembangan usaha mereka, mulai dari pendampingan awal oleh PNM, akses pembiayaan dan tabungan dari BRI, hingga layanan gadai dari Pegadaian. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Indonesia.