Setor Tunai di BRImo, Kelola Uang THR Bikin Makin Cuan!

Setor Tunai di BRImo, Kelola Uang THR Bikin Makin Cuan!


Suara.com - Sudah terima tunjangan hari raya (THR) tahun ini? Kelola uang THR Anda dengan bijak dengan ditabung sebagian. Caranya bisa dengan setor tunai BRI cukup via ATM terdekat. Dapatkan ekstra THR berupa cashback dengan syarat sebagai berikut.

1. Dapatkan Ekstra THR berupa Cashback Rp 250 ribu

2. Berlaku untuk pengguna BRImo yang setor uang tanpa kartu di ATM BRI menggunakan fitur setor tunai tanpa kartu dengan Minimal setoran Rp 20 juta 

3. Cashback akan diberikan ke rekening sumber transaksi

4. Berlaku untuk 50 orang pertama/ hari yang melakukan transaksi

5. Periode Program 24 Maret - 6 April 2025

Cara setor tunai mudah BRImo di ATM BRI bisa dilakukan dengan cara berikut.

1. Login ke aplikasi BRImo dan pilih fitur “Setor & Tarik Tunai”.

2. Pilih Setor Tunai, lalu pilih rekening tujuan.

3. Klik Lanjutkan dan masukkan PIN BRImo Anda.

4. Kode penyetoran akan muncul pada tampilan BRImo.

5. Di mesin ATM BRI, pilih Setor Tunai BRImo dan masukkan kode penyetoran (6 digit) serta nomor handphone yang terdaftar di BRImo.

6. Masukkan uang tunai dalam pecahan Rp50.000 atau Rp100.000.

7. Pilih “Setor” jika nominal pecahan sudah sesuai.

8. Pilih “Ya” untuk konfirmasi transaksi.

9. Simpan bukti transaksi sebagai tanda suksesnya penyetoran.

Prosedur setor tunai yang mudah bisa digunakan sebagai alternatif cara menabung sebagian uang THR. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, menabung uang THR menjadi langkah yang bijak untuk keamanan keuangan, di samping membelanjakannya pada industri – industri kecil.

Perusahaan asuransi, Manulife menjabarkan sejumlah tips agar THR tak cuma numpang lewat. Menabung adalah salah satunya. Namun, apabila Anda masih merasa kesulitan untuk mengelola THR, sehingga tak sempat menabung, tips – tips ini bisa diikuti untuk keuangan yang lebih sehat.

1. Membayar zakat dan sedekah
Kewajiban untuk membayar zakat fitrah saat bulan Ramadan atau menjelang lebaran dapat diambil dari dana THR. Begitu juga untuk bersedekah kepada orang tua, kakak-adik, saudara, dan orang yang membutuhkan. Anggaran untuk pos satu ini bisa dikeluarkan sesuai kemampuan atau minimal 10% dari uang THR.

2. Budget transportasi dan akomodasi jika mudik
Mengatur anggaran mudik juga perlu dilakukan dari jauh-jauh hari. Bagi anak rantau mungkin cukup memikirkan biaya transportasi untuk diri sendiri. Tapi bagi keluarga yang memiliki anak, biaya mudik tentu lebih menguras dompet, tetapi hali inibisa diantisipasi. Pilih transportasi dan akomodasi sesuai kondisi keuangan. Utamakan kebersamaan dan tujuan utama untuk berkumpul bersama keluarga agar tidak terlalu banyak pertimbangan yang memberatkan perjalanan mudik.

3. Kebutuhan Belanja Keluarga Jelang Lebaran
Bedakan antara keinginan vs kebutuhan, buat check list belanja menjelang lebaran. Hindari tergiur promo atau diskon-diskon dan manfaatkan barang-barang yang masih bisa dipergunakan kembali, seperti dekorasi khas lebaran tahun lalu, baju, sepatu, tas, serta hal lainnya. Buat daftar barang yang perlu dibeli dan tetap fokus pada apa yang dibutuhkan tanpa membeli barang-barang lucu yang kurang bermanfaat.

Setelah kebutuhan – kebutuhan tersebut terpenuhi, kini saatnya THR dimanfaatkan untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Tiga tips ini bisa diikuti.

1. Menyisihkan Untuk Dana Darurat
Harus mengeluarkan sejumlah dana untuk kebutuhan mendesak menjadi kondisi yang kerap terjadi. Tunjangan Hari Raya dapat membantu menambah pos dana untuk masa depan

2. Manfaatkan THR Untuk Membayar Hutang
THR adalah uang tambahan yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya membayar hutang. Mencicil hutang atau melunasi hutang dapat membantu keuangan menjadi lebih sehat. Setidaknya, uang THR bisa digunakan sebanyak 10% untuk membayar hutang.

3. Menambah Instrumen Investasi
Jangan lupa sisihkan uang THR untuk investasi keuangan. Berinvestasi tidak harus selalu jumlah besar, bisa ditabung sedikit demi sedikit. Beberapa instrumen investasi yang rendah risiko bisa berupa SBN atau reksadana.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni