Apa Itu Card Trapping dan Cara Nasabah BRI Terhindar dari Kejahatan 'Ganjal ATM'

Apa Itu Card Trapping dan Cara Nasabah BRI Terhindar dari Kejahatan 'Ganjal ATM'


Suara.com - Dalam era transaksi digital yang semakin canggih, kejahatan perbankan seperti card trapping terus mengintai nasabah. Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Sabrina BRI, maskot edukasi keamanan transaksi perbankan, mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus penipuan ini yang dapat menguras rekening korban dalam hitungan menit.

Apa Itu Card Trapping?

Card trapping atau yang dikenal juga dengan kejahatan ganjal ATM merupakan teknik kejahatan perbankan dimana pelaku memasang alat khusus di mesin ATM untuk menjebak kartu nasabah agar tersangkut. Modus ini biasanya dikombinasikan dengan berbagai trik psikologis untuk mendapatkan data pribadi nasabah.

Modus Operandi Card Trapping

Berdasarkan data investigasi yang dikutip dari laman resmi BRI, terdapat dua pola utama yang digunakan pelaku:

1. Pemasangan Alat Fisik
Pelaku memasang alat berupa:
- Kepingan plastik tipis di slot kartu
- Perangkat tambahan yang menyerupai bagian dari ATM
- Kamera tersembunyi untuk merekam input PIN

2. Teknik Sosial Engineering
- Memasang stiker berlogo bank palsu dengan nomor call center fiktif
- Berpura-pura sebagai petugas bank yang membantu
- Mengarahkan korban untuk menginput PIN di tempat yang salah

Langkah Pencegahan dari Sabrina BRI

Sabrina BRI memberikan enam tips utama untuk menghindari card trapping:

1. Pemeriksaan Fisik ATM
- Sentuh bagian slot kartu untuk memastikan tidak ada tambahan alat
- Periksa adanya kamera tersembunyi di sekitar keypad
- Waspada terhadap stiker atau tulisan mencurigakan

2. Proteksi Data Pribadi
- Tutup keypad saat memasukkan PIN
- Jangan pernah membagikan OTP atau PIN kepada siapapun
- Hindari bantuan dari orang yang mengaku petugas bank

3. Respons Cepat Jika Terjebak
- Segera blokir kartu via BRImo atau call center 14017
- Laporkan ke security terdekat
- Jangan tinggalkan ATM sebelum kartu aman

Fitur Keamanan BRI Terkini

BRI terus meningkatkan sistem keamanan dengan:
- Auto-block kartu yang tertelan lebih dari 30 detik
- Notifikasi transaksi real-time via SMS dan BRImo
- Sistem deteksi alat mencurigakan di ATM BRI

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban?

1. Segera blokir kartu melalui:
- Aplikasi BRImo (Menu Kartu Saya > Blokir Kartu)
- Call center 14017 (24 jam)
- Kantor cabang terdekat

2. Laporkan ke pihak berwajib dengan membawa:
- Bukti transaksi terakhir
- Foto lokasi kejadian
- Kronologi kejadian

3. Monitor mutasi rekening secara berkala

Panduan Lengkap Transaksi Aman

Untuk perlindungan maksimal, nasabah disarankan:
1. Gunakan ATM di lokasi ramai dan terawasi CCTV
2. Aktifkan fitur notifikasi transaksi
3. Rutin mengganti PIN tiap 3 bulan
4. Gunakan mobile banking untuk transaksi kecil
5. Segera hubungi bank jika kartu hilang/terjebak

Dengan kewaspadaan dan pemahaman yang baik tentang modus card trapping, nasabah dapat melakukan transaksi dengan lebih aman. BRI berkomitmen terus melindungi aset nasabah melalui inovasi sistem keamanan dan edukasi berkelanjutan.

Jika menemukan kejanggalan di ATM BRI, segera laporkan melalui:
- Call Center 14017
- Aplikasi BRImo (Menu Laporan)
- Email: sabrina@bri.co.id
- Kantor cabang BRI terdekat

Agar saldoaman, ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya card trapping. Langkah antisipatif terpenting adalah dengan memperhatikan kondisi mesin ATM sebelum digunakan.

Nasabah perlu memperhatikan kondisi mesin ATM, sebelum bertransaksi. Apabila terdapat hal yang tidak biasa seperti terdapat benda asing pada slot kartu ATM, nasabah hendaknya tidak melanjutkan bertransaksi, dan melaporkan hal tersebut melalui call center bank.

Solusi pengamanan kartu tertelan, saat ini BRI sudah mengembangkan mekanisme blokir kartu otomatis ketika tertelan. Tapi seharusnya ketika kartu tertelan nasabah secepatnya melakukan blokir kartu agar tidak disalahgunakan. Bisa lewat BRImo, UKO terdekat, atau call center. 

Anda juga sebaiknya tidak panik saat kartu ATM tidak dapat masuk kedalam mesin ATM. Apabila terdapat seseorang yang menawarkan bantuan, sebaiknya kamu tidak perlu melanjutkan transaksi.

Dengan kerjasama antara kewaspadaan nasabah dan sistem keamanan bank, kita bersama bisa memutus mata rantai kejahatan perbankan.