Sunarso Berikan "Pesan Penting" Pada Akhir Periode Jabatannya Sebagai Dirut BRI

Sunarso Berikan "Pesan Penting" Pada Akhir Periode Jabatannya Sebagai Dirut BRI


Suara.com - Sosok yang menjadi Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 2019 hingga 2025, Sunarso mengatakan, BRi masih memilki "pekerjaan rumah" yang cukup banyak. Hal ini ia sampaikan pasca diberhentikan secara hormat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari Senin kemarin.

Perombakan susunan komisaris dan direksi menjadi salah satu agenda sorotan. RUPST menyetujui untuk mengangkat Hery Gunardi sebagai direktur utama yang baru untuk menggantikan Sunarso.

Sunarso mengatakan, hasil RUPST hari ini sangat baik mengingat payout ratio dividen yang disetujui terbilang besar, yakni sekitar 85 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2024.

Total pembagian dividen yang disepakati yakni Rp51,73 triliun, meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun.

Pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan sebesar-besarnya Rp31,40 triliun.

“Belum ada kayaknya perusahaan di Indonesia yang setor dividen Rp51 triliun. Jadi itu hasilnya bagus sekali,” kata Sunarso, dikutip dari Antara.

Secara rinci, dari total nilai dividen tunai tersebut, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun).

Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).

BRI sendiri mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun untuk tahun buku 2024.

Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.

Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPST.

Langkah buyback ini, menurut BRI, diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyepakati perubahan signifikan dalam susunan pengurus perusahaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru akan resmi menjalankan tugas setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memenuhi semua persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perubahan Komposisi Manajemen

Dalam rapat tersebut, tercatat:
- 19 pejabat tinggi termasuk mantan Direktur Utama Sunarso diberhentikan dengan hormat
- 16 nama baru disetujui untuk mengisi jajaran komisaris dan direksi, termasuk Hery Gunardi yang sebelumnya memimpin PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI)

Rotasi dan Penyesuaian Posisi Strategis

Rapat juga memutuskan beberapa perubahan penugasan penting:
- Agus Noorsanto beralih dari Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan menjadi Wakil Direktur Utama
- Ahmad Solichin Lutfiyanto berpindah dari Direktur Kepatuhan ke posisi baru sebagai Direktur Human Capital & Compliance

Restrukturisasi Nomenklatur Jabatan

RUPST menyepakati penyederhanaan dan penyesuaian nomenklatur jabatan direksi:
1. Penggabungan Direktur Kepatuhan dan Human Capital menjadi Direktur Human Capital & Compliance
2. Perubahan nama:
- Direktur Bisnis Konsumer → Direktur Consumer Banking
- Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan → Direktur Corporate Banking
- Direktur Bisnis Mikro → Direktur Micro Banking
- Direktur Keuangan → Direktur Finance & Strategy
- Direktur Digital dan TI → Direktur Information Technology
- Direktur Commercial, Small, and Medium Business → Direktur Commercial Banking
- Direktur Retail Funding and Distribution → Direktur Network dan Retail Funding

Penambahan Posisi Baru

Dua nomenklatur baru ditetapkan dalam struktur organisasi:
1. Direktur Treasury dan International Banking
2. Direktur Operations

Perubahan struktur ini mencerminkan transformasi strategis BRI dalam menyikapi dinamika industri perbankan dan tuntutan digitalisasi. "Penyesuaian nomenklatur dan struktur organisasi ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi operasional dan memperkuat fokus bisnis," jelas Corporate Secretary BRI dalam keterangan resmi.

Seluruh perubahan akan efektif setelah memenuhi persyaratan regulasi dari OJK dan proses serah terima jabatan selesai dilaksanakan.