Tukar Sampah Jadi Sembako! BRI Peduli Ajak Warga Surabaya Makin Peduli Lingkungan

Tukar Sampah Jadi Sembako! BRI Peduli Ajak Warga Surabaya Makin Peduli Lingkungan


Suara.com - BRI Regional Office (RO) Surabaya mengadakan kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah serta budi daya maggot (larva lalat) dan ecoenzym (enzim ramah lingkungan). Tujuannya adalah untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekaligus memberikan nilai ekonomi dari sampah.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ekonomi sirkuler melalui program penukaran sampah yang memiliki nilai ekonomi,” ujar Ginandjar Koesoemardhani, Kepala Departemen Logistik dan Urusan Umum BRI RO Surabaya, di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program BRI Peduli, yang merupakan wujud Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, program ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Dalam kegiatan ini, BRI bersama kelompok masyarakat melakukan pemilahan sampah dengan baik dan benar, termasuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Tujuannya adalah agar sampah dapat dimanfaatkan kembali secara optimal.

Sebagai contoh, sampah organik yang telah dipilah dapat digunakan untuk budi daya maggot dan pembuatan ecoenzym. Kedua hal ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Salah satu program unggulan dalam kegiatan ini adalah penukaran sampah. Masyarakat yang telah memilah sampah dengan baik dan memiliki nilai ekonomi dapat menukarkannya langsung dengan sembako. Hal ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Melalui BRI Peduli, kami juga membagikan sejumlah bak sampah kepada masyarakat dan perwakilan dari SMPN 36 Surabaya,” tambah Ginandjar.

Ginandjar menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan yang bersih dan sehat. Edukasi kepada masyarakat perlu terus dilakukan agar kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah semakin meningkat.

“Kegiatan ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, ini juga membantu menekan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.

Selain manfaat lingkungan, program ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Dengan memanfaatkan sampah untuk budi daya maggot dan ecoenzym, masyarakat dapat menghasilkan produk bernilai ekonomi. Selain itu, program penukaran sampah dengan sembako juga membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.