
Kolaborasi Kedubes Inggris dan BRI Researh Institute, Berdayakan UMKM Lewat Digitalisasi
Suara.com - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bekerja sama dengan BRI Research Institute meluncurkan proyek inovatif bertajuk “Pojok Digital”.
Proyek ini dirancang sebagai wadah untuk mempromosikan akses digital, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dimiliki oleh generasi muda dan perempuan. Tujuannya adalah untuk memperkuat kapasitas UMKM dalam menghadapi tantangan ekonomi digital yang semakin berkembang.
Direktur BRI Research Institute, Anton Hendranata, menyatakan bahwa akses digital dapat menjadi katalisator kuat bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, terutama bagi pelaku usaha mikro.
“Kami sangat antusias melihat bagaimana program ini akan membuka potensi UMKM Indonesia untuk berkembang dalam ekonomi digital,” ujar Anton dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta pada Jumat (23/2/2025).
Proyek “Pojok Digital” merupakan bagian dari Program Akses Digital (Digital Access Programme/DAP) yang difokuskan pada pemberdayaan digital bagi pelaku usaha perempuan dan pemuda di sektor ultra mikro dan mikro pada tahun 2025. Program ini didukung oleh Pemerintah Inggris, yang telah menyediakan dana sebesar 100.000 poundsterling (sekitar Rp2 miliar) untuk memastikan pelaku usaha dapat memperoleh pelatihan dan pendampingan yang diperlukan.
Melalui program ini, para pelaku usaha akan dibekali dengan berbagai keterampilan digital yang esensial, seperti pencatatan keuangan digital, pengelolaan transaksi keuangan melalui pembayaran digital atau dompet digital, serta strategi pemasaran produk di platform e-commerce. Selain itu, sebuah Learning Management System (LMS) akan dikembangkan untuk menyediakan akses ke berbagai sumber daya yang mendukung peningkatan literasi digital.
“Keterampilan digital ini sangat penting bagi UMKM untuk dapat bersaing di era digital. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka dapat mengoptimalkan operasional bisnis dan menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Anton.
Hasil Awal yang Menggembirakan
Fase pertama program ini telah berhasil dilaksanakan di dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Lampung. Beberapa pencapaian yang telah diraih antara lain pelatihan literasi digital bagi 500 pelaku usaha perempuan dan pemuda UMKM, serta pendirian tujuh Pojok Digital di kedua provinsi tersebut. Pojok Digital ini berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan pendampingan bagi UMKM dalam mengadopsi teknologi digital.
Salah satu peserta program, Melly Yanti, menyatakan bahwa akses digital yang lebih baik telah membantunya mengembangkan bisnis. “Pelatihan ini fokus pada manajemen keuangan digital dan pentingnya digitalisasi untuk pengembangan usaha. Saya merasa lebih percaya diri dalam mengelola bisnis saya setelah mengikuti program ini,” ujar Melly.
Acara pembukaan program “Pojok Digital” diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok dipilih sebagai lokasi pelaksanaan proyek karena potensi UMKM lokal yang besar dalam memproduksi berbagai produk unggulan, seperti kerajinan tangan, makanan, minuman, dan paket wisata. Melalui program ini, diharapkan para pelaku usaha di Lombok dapat memaksimalkan potensi mereka dan memanfaatkan peluang ekonomi digital.
“Lombok memiliki potensi UMKM yang sangat besar, terutama di sektor pariwisata dan kerajinan. Dengan dukungan program ini, kami berharap UMKM di sini dapat lebih kompetitif dan berkembang,” kata perwakilan Kedutaan Besar Inggris.
Dampak Jangka Panjang bagi UMKM
Program “Pojok Digital” tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jaringan pemasaran, dan meningkatkan pendapatan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital antara pelaku usaha di perkotaan dan pedesaan.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM, terutama yang dimiliki oleh perempuan dan generasi muda. Program ini adalah langkah awal untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Anton.
Kolaborasi antara Kedutaan Besar Inggris dan BRI Research Institute dalam proyek “Pojok Digital” menunjukkan komitmen kedua pihak untuk mendukung transformasi digital di Indonesia. Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di masa depan.
“Kami percaya bahwa dengan memberikan akses dan pelatihan digital yang tepat, UMKM Indonesia dapat menjadi tulang punggung perekonomian digital yang tangguh dan inklusif,” tutup perwakilan Kedutaan Besar Inggris.
Program “Pojok Digital” diharapkan dapat terus diperluas ke berbagai daerah di Indonesia, membawa manfaat bagi lebih banyak pelaku usaha, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.