Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.110 Triliun, Bukti Komitmen Ekonomi Kerakyatan

Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.110 Triliun, Bukti Komitmen Ekonomi Kerakyatan


Suara.com - Hingga akhir Desember 2024, Holding Ultra Mikro (UMi) yang dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah berhasil melayani 183 juta nasabah simpanan mikro dan ultra mikro serta 35,9 juta nasabah pinjaman. Total penyaluran kredit yang dicapai mencapai Rp626,6 triliun. Selain itu, layanan Holding UMi telah diperluas melalui 1.032 outlet Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa Holding UMi tidak hanya fokus pada pembiayaan sektor UMKM, tetapi juga aktif meningkatkan literasi keuangan dan mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat ultra mikro.

“Dengan berbagai inovasi layanan dan sinergi ekosistem, kami optimistis dapat terus berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional melalui pemberdayaan usaha kecil di Tanah Air,” ujar Supari.

Supari memaparkan bahwa BRI memiliki tiga tahapan dalam memberdayakan dan meningkatkan kapabilitas nasabah UMi, yaitu empower, integrate, dan upgrade.

1. Empower: Tahap ini dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan memberdayakan kelompok masyarakat pra-sejahtera agar dapat menjadi pengusaha mandiri. Pada tahap ini, nasabah diperkenalkan pada produk perbankan dasar untuk meningkatkan inklusi keuangan.

2. Integrate: Ketika usaha nasabah mulai berkembang, mereka akan memasuki tahap ini. Di sini, nasabah dapat mengakses produk perbankan lainnya seperti asuransi dari BRI atau produk gadai dari Pegadaian.

3. Upgrade: Jika usaha nasabah semakin maju dan naik kelas ke segmen mikro, mereka akan memasuki tahap upgrade. Pada tahap ini, nasabah dapat mengakses produk kredit komersial BRI, seperti Kredit Usaha Pedesaan (Kupedes), untuk memperbesar skala usahanya.

Komitmen BRI dalam Mendorong Ekonomi Kerakyatan

Ke depan, BRI berkomitmen untuk terus berkolaborasi guna menghadirkan layanan keuangan yang lebih inklusif, mudah diakses, dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi kerakyatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Komitmen ini sejalan dengan peran BRI sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan. Hingga akhir 2024, total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97% secara tahunan (year-on-year/yoy). Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat mengalami pertumbuhan positif, dengan dominasi kredit UMKM yang mencapai 81,97% dari total kredit, atau setara dengan Rp1.110,37 triliun.

Keberhasilan Holding UMi dalam menjangkau jutaan nasabah mikro dan ultra mikro menunjukkan dampak positif bagi perekonomian nasional. Dengan layanan yang semakin inklusif, masyarakat di pelosok daerah kini memiliki akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

Selain itu, keberadaan 1.032 outlet SenyuM di seluruh Indonesia memastikan bahwa layanan keuangan dapat dijangkau oleh masyarakat di berbagai daerah, termasuk wilayah terpencil. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan dan mengurangi kesenjangan akses keuangan di Tanah Air.

BRI berharap bahwa inovasi dan sinergi yang terus dikembangkan melalui Holding UMi dapat semakin memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan stakeholder terkait, BRI optimistis dapat terus menjadi pionir dalam pemberdayaan UMKM dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” tutup Supari.

Dengan capaian yang telah diraih, Holding UMi dan BRI membuktikan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana sektor keuangan dapat berkontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.