
Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.354 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil menunjukkan kinerja keuangan yang mengesankan dan stabil sering dengan perkembangan jaman. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, tetapi merupakan buah dari penerapan strategi yang matang dan tata kelola perusahaan yang baik.
BRI memiliki kekuatan dalam operasional perbankan yang lancar dan aman, memastikan nasabah mendapatkan akses optimal terhadap berbagai produk dan layanan. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menekankan bahwa penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sangat penting dalam menjaga kepercayaan nasabah.
Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, BRI berpartisipasi dalam program penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia. Hal ini memberikan jaminan kepada nasabah bahwa dana mereka terlindungi dengan baik.
Pada 12 Februari 2025, BRI mengumumkan hasil keuangan yang luar biasa untuk tahun 2024, dengan laba bersih konsolidasian mencapai Rp60,64 triliun. Total aset BRI juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp1.992,98 triliun, meningkat 1,42% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, terutama untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Fokus pada Pemberdayaan UMKM
BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp1.354,64 triliun, dengan segmen UMKM menyumbang 81,97% dari total kredit. Selain itu, kualitas kredit juga meningkat dengan penurunan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) dari 2,95% menjadi 2,78%.
Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil mengumpulkan simpanan sebesar Rp1.365,45 triliun dengan proporsi dana murah (CASA) mencapai 67,30%. Rasio Loan Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 88,85%, sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 26,63%.
Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan bahwa dengan tata kelola yang baik dan fundamental bisnis yang kuat, BRI mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi global. "Kinerja positif BRI juga berkontribusi pada stabilitas industri perbankan dan perekonomian nasional," tutupnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang diambil, BRI menunjukkan komitmennya untuk terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi nasabah serta masyarakat luas.