Rahasia BRI Jaga NPL KUR di Level 2% Meski Salurkan Triliunan Rupiah

Rahasia BRI Jaga NPL KUR di Level 2% Meski Salurkan Triliunan Rupiah


Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah mengambil langkah strategis untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Sebagai bagian dari komitmennya, BRI mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sambil tetap menjaga kualitas kredit yang diberikan.

Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp184,98 triliun, menjadikannya sebagai bank dengan penyaluran KUR tertinggi di antara bank-bank nasional lainnya. Penyaluran ini telah menjangkau lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Keberhasilan BRI dalam penyaluran KUR juga diimbangi dengan kualitas kredit yang terjaga. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan bahwa strategi pengelolaan KUR yang diterapkan berhasil menjaga tingkat Non-Performing Loan (NPL) di level 2%, menunjukkan manajemen risiko yang baik dalam penyaluran kredit kepada segmen UMKM.

Sunarso menjelaskan bahwa dana KUR sepenuhnya berasal dari bank yang dihimpun dari masyarakat melalui deposito, tabungan, dan giro.

KUR ditujukan bagi masyarakat yang belum bankable namun memiliki potensi usaha yang layak. Dalam hal terjadi kredit macet, 70% risikonya ditanggung oleh asuransi, sementara 30% ditanggung oleh bank.

Ia juga menekankan bahwa tingkat NPL ideal untuk kredit segmen UMKM adalah sekitar 3%, mengingat karakteristik segmen ini berbeda dengan kredit korporasi.

Pada tahap awal, fokusnya adalah menjangkau sebanyak mungkin nasabah baru tanpa proses seleksi yang ketat. Selanjutnya, jika terjadi kredit macet, tahap pengelolaan risiko dilakukan melalui penagihan untuk menjaga kualitas kredit.

Langkah ini sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam meningkatkan lapangan kerja berkualitas dan mendorong kewirausahaan. Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan bahwa kolaborasi lintas kementerian menjadi kunci untuk menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks.

"Dalam waktu kurang dari 100 hari, kami telah menunjukkan langkah nyata dan dampak langsung bagi masyarakat. Ini membuktikan bahwa gotong royong adalah kunci keberhasilan," ujar Erick Thohir.