Dari Nol Hingga Miliaran, Begini Cara UMKM Manfaatkan Digitalisasi ala BRI

Dari Nol Hingga Miliaran, Begini Cara UMKM Manfaatkan Digitalisasi ala BRI


Suara.com - Gubernur Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Surabaya, Setiyarta, menegaskan adopsi transaksi digital yang luas oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan membantu mereka untuk cepat naik kelas. Menurutnya, penggunaan teknologi digital dalam transaksi akan membuka banyak peluang kemitraan, termasuk partisipasi dalam acara-acara berskala besar.

“Untuk dapat cepat naik kelas, pelaku UMKM harus menjalin kemitraan. Acara-acara tersebut merupakan salah satu cara efektif untuk mempercepat pertumbuhan UMKM,” ujarnya di Surabaya pada Rabu.

Setiyarta menjelaskan bahwa transaksi digital memberikan banyak keuntungan bagi pelaku UMKM. Dengan menggunakan kartu kredit BRI, debit, atau QRIS BRImo, semua hasil transaksi akan tercatat secara otomatis. Hal ini memudahkan pelaku UMKM dalam melakukan evaluasi dan perencanaan strategi bisnis ke depan.

Lebih lanjut, Setiyarta menekankan bahwa penggunaan transaksi digital juga mempercepat proses pengajuan kredit dari bank. Dengan data transaksi yang jelas, bank dapat dengan mudah menganalisis perkembangan bisnis sebelum memberikan pinjaman.

BRI berkomitmen untuk mendukung pelaku UMKM melalui kerjasama strategis dengan Pakuwon City Mall (PCM). Selama tahun 2025, akan ada beberapa acara menarik yang melibatkan pelaku UMKM dari berbagai sektor untuk membantu mereka naik level. Tahun lalu, dari acara outdoor saja, tercatat transaksi mencapai Rp50 miliar yang dilakukan melalui EDC BRI dan QRIS BRImo.

Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, menambahkan bahwa inisiatif ini bertujuan menciptakan destinasi keramaian baru di Surabaya Timur dan memperkuat bisnis UMKM. Pada tahun 2025, PCM bersama BRI RO Surabaya akan menyelenggarakan tujuh event, termasuk event Disney yang sukses menarik lebih dari 1 juta pengunjung dalam sebulan pada tahun lalu.

Namun, di tengah upaya digitalisasi ini, ancaman pemblokiran TikTok di AS dapat berdampak signifikan bagi kreator konten yang mengandalkan platform tersebut sebagai sumber pendapatan utama. Jika TikTok diblokir, lebih dari 170 juta pengguna di AS akan kehilangan akses ke platform yang telah menjadi bagian penting dari ekosistem media sosial mereka.

Kreator konten yang bergantung pada TikTok untuk penghasilan mereka mungkin mengalami kerugian finansial yang besar. Dalam konteks ini, pergeseran ke platform alternatif seperti Rednote bisa menjadi solusi sementara bagi pengguna TikTok. Namun, ketidakpastian mengenai masa depan TikTok tetap menjadi perhatian utama bagi para kreator dan pengguna.

Dengan demikian, digitalisasi UMKM tidak hanya menjadi langkah strategis untuk pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga memberikan peluang baru di tengah tantangan yang ada. BRI berkomitmen untuk terus mendukung pelaku UMKM agar dapat beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar.