Strategi BRI Wujudkan Pertanian Modern dan Berkelanjutan
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyalurkan kredit sebesar Rp 199,83 triliun kepada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan hingga akhir September 2024. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Penyaluran kredit BRI mencakup berbagai subsektor pertanian, termasuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Selain memberikan dana, BRI juga berfokus pada pemberdayaan petani melalui program pendampingan, pelatihan, dan digitalisasi dalam sektor pertanian.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menekankan bahwa sektor pertanian memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Ia menyatakan bahwa sektor ini bukan hanya tulang punggung perekonomian nasional tetapi juga kunci untuk memastikan ketahanan pangan.
Sehingga, BRI berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan kepada pelaku di sektor ini, termasuk petani dan pelaku agribisnis.
Sunarso juga menegaskan pentingnya ketahanan pangan dalam membantu Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah. Untuk itu, pendapatan per kapita Indonesia harus melebihi US$ 4.465 menurut World Bank.
Dalam kajian BRI, faktor kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6% adalah investasi pada human capital, yang mencakup pengalaman dan keterampilan pekerja.
Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun human capital:
1. Memaksimalkan kebutuhan nutrisi dan pangan dengan strategi yang spesifik.
2. Menyediakan lapangan kerja yang merata bagi semua usia produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif agar semua lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pertumbuhan.
Sunarso menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan kualitas human capital, penting untuk memperbaiki nutrisi dan pangan terlebih dahulu serta memastikan pemerataan kesempatan kerja melalui pertumbuhan yang inklusif.