UMKM Naik Kelas! Figur Inspiratif BRI Sukses Bina Ratusan Usaha di Ponorogo

UMKM Naik Kelas! Figur Inspiratif BRI Sukses Bina Ratusan Usaha di Ponorogo


Suara.com - Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa program Figur Inspiratif Lokal (FIL) merupakan inisiatif pemberdayaan yang bertujuan untuk menghargai sosok-sosok inspiratif di daerah mereka.

BRI memilih Saiban sebagai figur inspiratif karena perannya yang signifikan dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Ponorogo, Jawa Timur.

Program FIL ini dirancang untuk memotivasi pelaku usaha agar terus berkembang dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi serta nilai sosial dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi dengan memberdayakan UMKM.

"Figur inspiratif dianggap memiliki inisiatif murni untuk memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di masyarakat sekitar," ungkap Supari dalam keterangan resmi pada Rabu (4/12/2024).

Saiban, yang berusia 55 tahun, merupakan salah satu figur inspiratif hasil binaan BRI. Ia berperan aktif dalam mendorong kemajuan UMKM di Desa Bululor, Kecamatan Jambon, Ponorogo. Sejak menjabat sebagai Direktur BUMDes Amanah pada tahun 2017, Saiban memberikan dukungan teknis kepada UMKM dan membangun ekosistem usaha yang dapat bertahan dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Saiban jadi salah satu figur inspiratif di wilayah Ponorogo hasil binaan BRI. [BRI]
Saiban jadi salah satu figur inspiratif di wilayah Ponorogo hasil binaan BRI. [BRI]

Pada tahun 2022, Saiban memanfaatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk meningkatkan kualitas pendampingan yang diberikan. Ia mendirikan Kampus Rumah UMKM Sri Widari, sebuah inisiatif yang menyediakan pelatihan langsung kepada lebih dari 60 UMKM.

Saiban meyakini bahwa dengan pengetahuan dan pendampingan yang tepat, pelaku UMKM dapat mengatasi tantangan klasik seperti permodalan, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya manusia.

Selain Saiban, Boyadi, pemilik Galeri Reog Ponorogo, juga dinobatkan sebagai sosok inspiratif. Berkat bimbingan Saiban, bisnis Boyadi yang awalnya terbatas kini berkembang pesat dengan produksi topeng Reog mencapai 1.000 unit per bulan dan omzetnya melonjak dari Rp1 juta menjadi Rp30 juta per bulan. Pasar produknya kini meluas hingga Sumatra dan Kalimantan.

Kuswandari, produsen keripik tempe, juga berhasil melipatgandakan produksinya setelah mendapatkan izin usaha dan sertifikasi halal melalui bimbingan Saiban. Selain itu, Saiban juga mendampingi UMKM lainnya seperti Enwa Bouquet & Dekorasi.

Kisah Dewi Jali Collection, bisnis anyaman tas plastik yang menghadapi keterbatasan pemasaran, menunjukkan bagaimana bimbingan Saiban mampu membawa inovasi dan strategi baru.

"Saya diajarkan untuk memanfaatkan media sosial dan bekerja sama dengan toko-toko lokal. Kini saya lebih percaya diri mengembangkan bisnis," ungkap Dewi.

Dengan program FIL ini, BRI berharap dapat terus memberdayakan pelaku usaha lokal dan menciptakan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di masyarakat.