Menghubungkan Desa Terisolir, BRI Bangun Jembatan di Desa Lubuk Dalam

Menghubungkan Desa Terisolir, BRI Bangun Jembatan di Desa Lubuk Dalam


Suara.com - Luasnya wilayah Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan pembangunan infrastruktur. Contohnya dapat dilihat di Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Kepala Desa Lubuk Dalam, Ridwan, mengungkapkan bahwa desa ini didominasi oleh wilayah rawa.

Untuk akses keluar masuk desa, warga harus melintasi sungai besar yang tidak dapat dilewati hanya dengan berjalan kaki. Dalam kesehariannya, masyarakat setempat menggunakan perahu getek sebagai sarana transportasi utama untuk pergi ke pasar atau sekolah.

Ridwan menyampaikan bahwa Desa Lubuk Dalam dulunya memiliki jembatan yang menjadi jalur utama warga. Namun, jembatan ini roboh sekitar 10 tahun lalu akibat terkikisnya pondasi oleh luapan air sungai yang menyebabkan jembatan tersebut menjadi rapuh dan akhirnya runtuh.

Beruntungnya, Desa Lubuk Dalam mendapat bantuan dari BRI melalui program BRI Peduli. Ridwan menjelaskan, pembangunan jembatan sepanjang 70 meter dengan lebar 1,2 meter ini sangat membantu memudahkan mobilitas masyarakat sehari-hari.

"Awalnya, ada seorang guru SD di desa kami yang memiliki teman relawan dari BRI Peduli. Kemudian, tim dari BRI datang untuk melakukan survei ke Desa Lubuk Dalam. Tak lama setelah itu, datang pengawas dan tim yang menyatakan siap membantu membangun jembatan. Kami pun berdiskusi mengenai lokasi terbaik untuk membangun jembatan tersebut. Setelah itu, tim mulai bekerja untuk membangunnya," cerita Ridwan dalam sebuah pernyataan tertulis pada Jumat (30/8/2024).

Pembangunan jembatan ini memakan waktu sekitar tiga bulan. Kehadiran jembatan tersebut sangat berdampak positif bagi warga sekitar, khususnya masyarakat Desa Lubuk Dalam.

"Dampak yang paling dirasakan saat ini adalah kelancaran aktivitas ekonomi. Hasil pertanian kini bisa langsung dibawa ke pasar, dan para tengkulak pun bisa datang langsung ke desa ini untuk mencari barang. Anak-anak juga lebih mudah pergi ke sekolah, dan ibu-ibu bisa dengan mudah ke pasar atau ke ladang. Kalau dulu harus naik perahu getek, sekarang tidak perlu lagi. Masyarakat sangat berterima kasih atas bantuan ini," jelas Ridwan.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menambahkan bahwa bantuan pembangunan jembatan ini merupakan wujud nyata kepedulian BRI terhadap masyarakat, khususnya di pedesaan.

Ia berharap jembatan gantung ini tidak hanya memudahkan aktivitas warga, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

"Ini adalah bentuk kepedulian BRI kepada masyarakat, yang bisa berupa pembangunan jembatan, saluran irigasi, atau pengembangan kawasan desa wisata. Semoga jembatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan dirawat oleh masyarakat Desa Lubuk Dalam dan sekitarnya," tutupnya.