Perputaran Uang Liga 1 Rp10,42 Triliun, BRI Dongkrak Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja

Perputaran Uang Liga 1 Rp10,42 Triliun, BRI Dongkrak Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja


Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) memperkirakan perputaran uang dalam penyelenggaraan BRI Liga 1 musim 2024-2025 akan mencapai Rp10,42 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada riset yang dilakukan oleh BRI Research Institute dan dirilis pada Juli tahun ini.

Penyelenggaraan BRI Liga 1 diprediksi memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Perputaran uang sebesar Rp10,42 triliun ini diharapkan menciptakan nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun. Selain itu, diperkirakan akan muncul tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun.

Riset juga menunjukkan potensi pendapatan pajak tidak langsung untuk pemerintah sebesar Rp866 miliar, serta menciptakan sekitar 45.000 kesempatan kerja baru. Dengan demikian, BRI Liga 1 diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai dampak ekonomi positif yang dihasilkannya.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menyatakan bahwa kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 juga diproyeksikan akan memberikan dampak positif secara ekonomi, terutama meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.

"BRI berharap berjalannya kompetisi BRI Liga 1 ini dapat memberi dampak positif terhadap iklim kompetisi sepak bola nasional, sehingga liga ini dapat mencetak talenta-talenta muda berbakat yang akan mendorong prestasi sepak bola Indonesia di panggung global," ujar Catur dalam keterangan persnya, Rabu (7/8/2024).

BRI kembali menjadi sponsor utama BRI Liga 1 musim 2024-2025, menandai empat musim berturut-turut sebagai sponsor utama kompetisi sepakbola teratas di Indonesia tersebut. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengapresiasi langkah BRI yang konsisten menjadi sponsor BRI Liga 1.

"BRI pertama kali menjadi sponsor liga saat pandemi Covid-19, di saat liga sepak bola di seluruh dunia berhenti. Namun, BRI berani mengambil posisi bahwa sepak bola di Indonesia tidak boleh mati," ucap Erick.