BRI Fasilitasi KPR, Dorong Penjualan Properti di Jateng Omah Expo 2024

BRI Fasilitasi KPR, Dorong Penjualan Properti di Jateng Omah Expo 2024


Suara.com - Setidaknya 136 unit rumah terjual selama pameran perumahan "Jateng Omah Expo 2024" yang berlangsung dari 24 Juli hingga 4 Agustus 2024.

Kepala Disperakim Arief Djatmiko di Semarang, pada Senin, menyatakan, "Selama pameran tersebut, total terjual 136 unit rumah, terdiri dari 62 unit FLPP atau subsidi dan 74 unit rumah komersial." Penjualan 62 unit rumah FLPP mencapai Rp11,9 miliar, sementara penjualan 74 rumah komersial mencapai Rp33,6 miliar, dengan total keseluruhan Rp45,58 miliar.

Pameran ini, yang diadakan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Developer Jateng, memfasilitasi baik pengembang perumahan subsidi maupun komersial.

Meskipun terdapat sedikit penurunan dibandingkan dengan pameran tahun lalu, di mana terjual 138 unit rumah subsidi senilai Rp22,286 miliar dan 45 unit rumah komersial senilai Rp25 miliar, penjualan rumah komersial tahun ini meningkat.

"Penurunan penjualan rumah subsidi disebabkan karena stok yang habis," tambah Arief.

BRI memainkan peran penting dalam pameran ini, dengan seluruh stok FLPP di BRI habis selama pameran berlangsung. Sementara itu, Bank Jateng masih memiliki sisa stok FLPP konvensional sebanyak 38 unit dan pembiayaan syariah sebanyak 80 unit.

Disperakim Jateng telah mengirimkan surat permohonan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menambah kuota rumah bersubsidi di Jateng, mengingat kuota tahun ini sebanyak 11 ribu unit sudah hampir habis di perbankan pada Agustus.

Ketua Forum Komunikasi Developer Jateng, Sugiyatno, mengungkapkan bahwa "Jateng Omah Expo 2024" berjalan dengan cukup sukses meskipun tidak semua perbankan berpartisipasi.

"Ini pameran kedua setelah tahun 2023. Pada tahun 2024, kami mengadakan lagi dan Alhamdulillah cukup sukses meskipun hanya dua perbankan yang ikut. Pada tahun 2023, semua perbankan ikut," ujarnya.

Sugiyatno juga menekankan bahwa kebutuhan FLPP di Jateng sangat besar dan tidak sebanding dengan kuota yang tersedia. Oleh karena itu, Forkom Developer Jateng mendorong penambahan kuota rumah subsidi atau FLPP. Forum Komunikasi Developer Jateng terdiri dari empat asosiasi, yakni Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Asosiasi Pengembang Rumah Sehat Sederhana Nasional (Apernas), dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

"Kebutuhan FLPP di Jateng sangat besar. Dari empat asosiasi, kebutuhan yang harus dipenuhi mencapai 12 ribu unit. Oleh karena itu, kami dari Forkom mendorong penambahan subsidi FLPP," pungkasnya.