Tak Hanya Layanan Prima, BRI Juga Perkuat Manajemen Risiko Demi Keamanan Transaksi
Suara.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI), terus berkomitmen dalam menjaga kepercayaan masyarakat, salah satunya melalui manajemen risiko dan fungsi kepatuhan yang efektif, serta berperan sebagai second line of defense pada tahun 2024.
Hal ini memperlihatkan aksi BRI pemberantasan pelaku fraudster dalam sektor perbankan, baik dari internal maupun eksternal.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim Risiko Manajemen dan Kepatuhan (RMC) BRI meluncurkan kampanye dengan tagar #ganyangfraudster. Program ini diterapkan oleh BRI Regional Office Palembang melalui pelatihan in house training bertajuk Accelerating Fraud Recovery Towards Top Performance di provinsi Sumatra Selatan.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 78 peserta dari 21 Branch Risk & Compliance (BRC) dan 57 Unit Risk & Compliance (URC) yang merupakan bagian dari jajaran second line of defense di 21 unit kerja Branch Office.
Dengan pengalaman lebih dari 120 tahun, BRI terus berupaya memberikan layanan yang responsif dan efisien terhadap berbagai kebutuhan nasabah. Transaksi jutaan nasabah dikelola secara 24 jam selama 7 hari seminggu melalui jaringan layanan yang tersebar luas.
Misi utama BRI adalah memberikan layanan perbankan terbaik dengan fokus utama pada segmen mikro, kecil, dan menengah, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
BRI juga mengutamakan pelayanan prima kepada nasabah dengan memperhatikan profesionalisme sumber daya manusia, budaya kinerja yang kuat, serta kehandalan teknologi informasi yang siap menghadapi masa depan.
Melalui jaringan kerja konvensional dan digital yang produktif, BRI menerapkan prinsip operational and risk management excellence.
Selain itu, BRI terus berupaya memberikan manfaat optimal kepada berbagai pihak berkepentingan (stakeholders) dengan mematuhi prinsip keuangan berkelanjutan dan menerapkan praktik Good Corporate Governance yang tinggi.