BRI Genjot Pemberdayaan UMKM Kuliner Lewat QRIS di Sentra Kuliner
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang saat ini menyumbang 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Seiring dengan tren masyarakat yang semakin mengadopsi sistem Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk berbagai transaksi keuangan, BRI melihat peluang untuk mengoptimalkan penggunaan QRIS.
Sistem QRIS, yang menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia (BI), dirancang untuk mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan keamanan transaksi, baik untuk belanja, pembayaran tagihan, hingga transaksi lintas negara.
Pemimpin Cabang BRI KC Jakarta Pasar Minggu, Mochammad Syarif Budiman, menyatakan bahwa momentum ini dimanfaatkan BRI untuk menggelar Program Sentra Kuliner.
Program ini berfokus pada ekosistem kuliner yang terbentuk secara unik dari kombinasi letak geografis, ragam pedagang, preferensi kuliner masyarakat, serta entitas pendukung lainnya, yang semuanya terhubung melalui transaksi jual-beli yang berulang dalam jangka waktu lama.
Syarif menjelaskan bahwa penguasaan ekosistem seperti Sentra Kuliner BRINS MATAS Cilandak menjadi salah satu prioritas utama BRI dalam membangun bisnis di segmen mikro.
Ia menekankan pentingnya memanfaatkan momen-momen khusus seperti Ramadhan, Imlek, dan hari besar lainnya untuk menginisiasi penguasaan ekosistem transaksi di Sentra Kuliner melalui penggunaan QRIS sebagai titik masuk.
Program Sentra Kuliner ini tidak hanya membantu menjaga perputaran tabungan nasabah BRI, tetapi juga menghimpun tabungan dari bank lain.
"Program Sentra Kuliner BRINS MATAS Cilandak dilaksanakan secara komprehensif mulai dari program akuisisi, aktivasi, pemberdayaan, hingga kampanye untuk penguasaan ekosistem pasar kuliner, yang juga didukung oleh Program Racing Tenant," papar Syarif.
Dengan adanya inisiatif ini, BRI berharap dapat terus mendukung dan memberdayakan UMKM di Indonesia, sekaligus mendorong adopsi teknologi keuangan yang lebih luas di masyarakat.