BRI Dukung Program Pengembangan Pisang Cavendish di Sulawesi Barat
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI turut mendukung pengembangan pisang Cavendish di Sulawesi Barat. Hal ini seperti yang disampaikan Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, pada Sabtu pekan lalu.
Menurut dia, sejumlah Bank, termasuk BRI di Sulbar sudah menyiapkan dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk pengembangan pisang Cavendish sebesar Rp1 triliun.
Tidak hanya BRI, kata dia, sejumlah bank seperti Bank Sulselbar, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BTN juga siap mendukung pengembangan pisang Cavendish di Sulbar.
Bahtiar menyatakan bahwa bank tersebut telah menyiapkan anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan sebagai modal usaha bagi kelompok tani di berbagai daerah di Sulawesi Barat untuk mengembangkan budidaya pisang Cavendish.
Ia juga mengungkapkan bahwa masyarakat di Kabupaten Mamuju sangat antusias untuk mengembangkan pisang Cavendish karena usaha ini dianggap sangat potensial untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Kelompok tani di Kecamatan Kalukku dan Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju, mengaku mendukung pengembangan pisang Cavendish yang dicanangkan Pemprov Sulbar, dan mereka berharap bantuan modal dalam upaya tersebut," kata dia, dikutip dari Antara.
Menurut dia, petani di Kabupaten Mamuju, memiliki lahan yang subur yang cocok dikembangkan komoditi seperti pisang Cavendish sehingga masyarakat akan menjadikan program tersebut sebagai peluang meningkatkan kesejahteraannya.
Ia menyampaikan, Pemprov Sulbar juga telah mempersiapkan dari hulu sampai ke hilir, mulai dari budi daya tanaman, sampai pada pemasaran, maupun dari segi permodalan yang melibatkan perbankan untuk memberikan bantuan modal usaha bagi petani mengembangkan pisang Cavendish
Pemprov Sulbar juga telah berkerja sama dengan PT Cipta Agri Pratama (CAP) mengembangkan budi daya pisang Cavendish dengan menggunakan sebanyak 1.000 hektare lahan petani dan disiapkan sebanyak dua juta bibit pisang Cavendish untuk dikembangkan petani.
"Sehingga masyarakat Sulbar semakin antusias mendukung program ini karena merupakan upaya membangun ekonomi masyarakat dan pembangunan daerah tanpa merusak lingkungan, merawat alam dan akan terjadi penghijauan yang menginginkan semua pihak," pungkasnya.