Investor Pemula Merapat! BRI Danareksa Sekuritas Beri Pelatihan Investasi di Pasar Modal
Suara.com - PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sukses gelar pembekalan mengenai pasar modal dan investasi bagi perwakilan anggota Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di seluruh Indonesia.
Direktur Utama BRIDS, Laksono Widodo, menyatakan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di sektor pasar modal Indonesia melalui program edukasi berkelanjutan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari misi perusahaan untuk fokus pada pengembangan pasar ritel dan memberikan nilai tambah bagi investor di pasar modal Indonesia.
Salah satu program dalam rangka sertifikasi anggota dan capacity building TPAKD 2024 adalah "Optimalisasi Peran dan Fungsi TPAKD Dalam Rangka Akselerasi Pemanfaatan Produk serta Layanan Pasar Modal".
TPAKD merupakan forum koordinasi yang melibatkan pemerintah daerah, regulator, lembaga jasa keuangan (LJK), dan akademisi, dengan tujuan mempercepat akses keuangan di daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Hingga 31 Maret 2024, terdapat 518 TPAKD yang terbentuk, terdiri dari 34 TPAKD di tingkat provinsi dan 484 di tingkat kabupaten/kota.
Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, menjelaskan bahwa sertifikasi merupakan komitmen OJK dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas anggota TPAKD secara berkelanjutan.
“Sinergi dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan akan terus dikoordinasikan di TPAKD, yang merupakan forum yang penting dan krusial dalam upaya mempercepat akses keuangan” ujar Friderica.
Lebih lanjut, ia menekankan perlunya extraordinary effort untuk dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara nasional, terkhusus pada sektor pasar modal.
Selain itu, pihaknya berharap melalui kegiatan ini anggota TPAKD dapat menyusun program kerja yang fokus terhadap pemanfaatan produk dan layanan keuangan pasar modal dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK Tahun 2022, tingkat inklusi keuangan nasional telah mencapai 85,10 persen, namun demikian khusus di sektor pasar modal masih berada di kisaran angka 16,13 persen.
Di sisi lain, tingkat literasi keuangan nasional adalah 49,68 persen, namun demikian, di sektor pasar modal masih berada pada angka 4,11 persen.