Alasan Pengamat Tetapkan Target Saham BBRI di Harga Rp6.400

Alasan Pengamat Tetapkan Target Saham BBRI di Harga Rp6.400


Suara.com - Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis, menyarankan para investor untuk membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target harga Rp6.400 per saham, yang mencerminkan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) sebesar 2,8 kali untuk tahun 2024.

Target ini didasarkan pada asumsi tingkat pengembalian ekuitas (ROE) yang berkelanjutan sebesar 23 persen dengan biaya ekuitas sebesar 12 persen.

"Kami memperkirakan ROE akan tetap di atas 20 persen, sejalan dengan rata-rata bank besar lainnya," ujar Edward dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Kinerja positif BRI didukung oleh jaringan cabang yang luas dan program pemberdayaan, yang memungkinkan bank milik negara tersebut mencatatkan ROE yang menarik di industri keuangan Indonesia.

BBRI secara konsisten menghasilkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang unggul mencapai rata-rata di atas 7 persen dalam 10 tahun, mencermati rata-rata industri yang hanya ada di kisaran 6 persen bahkan lebih rendah.

BRI terus mempertahankan posisinya sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbesar Indonesia.

Hingga Maret 2024, total kredit mencapai Rp1.308,65 triliun atau tumbuh 10,89 persen year-on-year (YoY). Dari total kredit itu, sebesar 83,25 persen di antaranya atau senilai Rp1.089,41 triliun disalurkan untuk segmen UMKM termasuk segmen ultra mikro.

Adapun portofolio Ultra Mikro (UMi) BRI melalui Pegadaian dan PNM dinilai on-track dalam tren pertumbuhan, di mana segmen kredit ultra mikro ini menyandang margin yang lebih tinggi serta konsisten memberikan pertumbuhan yang kuat melebihi pertumbuhan kredit bank only.

“Total kontribusi aset anak perusahaan ini telah mencapai hampir 10 persen dari total pada kuartal I 2024 (dibandingkan 6 persen pada 2020), sementara kontribusi laba bersih juga tumbuh menjadi 14 persen dari total (dibandingkan 10 persen pada 2022),” kata Edward.

Namun demikian, Edward tak memungkiri bahwa BRI memiliki sejumlah tantangan dalam mengelola kualitas aset. Oleh sebab itu, dia secara konservatif memproyeksikan bank hanya akan memberikan pertumbuhan pendapatan moderat di kisaran 5 persen dan 10 persen YoY pada tahun penuh 2024 dan proyeksi di 2025.

Menurut Sucor Sekuritas, posisi dominan BBRI di segmen pinjaman mikro akan terus menghasilkan NIM dan tingkat pertumbuhan yang di atas rata-rata industri dalam jangka menengah sampai dengan jangka panjang.

“Selain itu, kami percaya bahwa cakupan kerugian pinjaman yang memadai dan posisi modal yang kuat akan memungkinkan bank untuk mengatasi tantangan dalam jangka pendek,” kata Edward, dikutip dari Antara.

Sedangkan menurut Jayden Vantarakis, Analis Macquarie, target harga saham BBRI lebih tinggi di Rp7.100 per saham. Sedangkan Victoria Venny, Analis MNC Sekuritas, merekomendasikan beli saham Bank BRI dengan target harga Rp6.300 per saham.

Menurut konsensus analis yang dihimpun oleh Bloomberg dari 35 analis, target harga saham BBRI dalam 12 bulan ke depan adalah Rp6.175 per saham. Sebanyak 33 analis sepakat merekomendasikan beli saham BBRI dengan pandangan optimis.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu R.K, menyatakan bahwa manajemen berfokus memastikan pertumbuhan perusahaan yang lebih baik dan sehat dalam jangka panjang, meskipun memerlukan beberapa koreksi kecil dalam jangka pendek.

"Bagi pemegang saham jangka panjang, perbaikan dan penyempurnaan yang kami lakukan saat ini seharusnya memberikan manfaat lebih besar," kata Dyah.