Komitmen BRI Tak Tergoyahkan: Dukung UMKM dengan Kredit Rp1.089,41 Triliun
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau yang dikenal sebagai BRI, telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun pada kuartal I tahun 2024, mencatat pertumbuhan sebesar 10,89 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Dari total kredit yang disalurkan, sebanyak 83,25 persen atau setara dengan Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit yang ditujukan untuk segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menegaskan bahwa pihaknya serius dalam mendukung perekonomian, terutama melalui penyaluran kredit kepada berbagai sektor.
"Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional kita yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas," kata Catur saat hadir dalam konferensi pers paparan kinerja keuangan BRI kuartal I 2024.
Catur memaparkan bahwa pertumbuhan kredit pada berbagai segmen memiliki angka yang signifikan. Kredit untuk segmen mikro tumbuh sebesar 10,51 persen year on year (yoy) menjadi Rp 622,61 triliun, sementara segmen konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 11,62 persen yoy menjadi Rp 193,96 triliun.
Selain itu, segmen kecil dan menengah juga mengalami pertumbuhan sebesar 8,06 persen yoy menjadi Rp 272,85 triliun, dan segmen korporasi tumbuh sebesar 15,10 persen yoy menjadi Rp 219,24 triliun.
"BRI yakin bahwa memberdayakan UMKM memiliki dampak yang signifikan pada perekonomian nasional, mengingat UMKM menyumbang 97 persen dari penciptaan lapangan kerja di Indonesia dan berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," jelas Catur.
Pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai angka double digit juga berdampak pada peningkatan aset perusahaan. Aset BRI mencapai Rp 1.989,07 triliun atau tumbuh sebesar 9,11 persen yoy.
Selain itu, Catur menuturkan BRI tetap mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya. Hingga akhir triwulan I 2024, tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali dikisaran 3,11 persen dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik, dari 16,39 persen di akhir triwulan I 2023 menjadi 12,70 persen di triwulan I 2024.
“Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, NPL di kisaran 3 persen tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI mampu menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management yang prudent,” tutur Sunarso.