Kinerja Gemilang, BRI Yakin Capai Target Penyaluran KUR Rp165 Triliun di 2024
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, memiliki keyakinan tinggi dalam mencapai target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini dengan menerapkan strategi bisnis berkelanjutan.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa perusahaan telah berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp27,2 triliun kepada 561.000 debitur sepanjang Januari-Februari 2024. Dengan pencapaian ini, BRI optimis dapat mencapai target yang ditetapkan.
Supari menjelaskan bahwa jumlah penyaluran tersebut mencakup sekitar 16,5 persen dari total kuota KUR yang disediakan oleh BRI untuk tahun ini. BRI mendapatkan kuota penyaluran KUR terbesar pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp165 triliun.
Untuk tahun 2024, strategi bisnis mikro BRI akan berfokus pada pemberdayaan pelanggan sebelum memberikan pembiayaan. BRI, sebagai bank yang berkomitmen kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), telah mengembangkan kerangka pemberdayaan yang meliputi fase dasar, integrasi, dan interkoneksi.
Program KUR, kata Supari, sesuai dengan arahan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif.
Program ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Manfaat dari program KUR sudah dirasakan oleh para pelaku UMKM, salah satunya oleh Zakiron atau yang lebih dikenal dengan Pak Pong, pemilik Sate Klathak Pak Pong di Yogyakarta. Melalui pemanfaatan KUR, usahanya telah mengalami perkembangan yang pesat.
Pada tahun 2000, Pak Pong memanfaatkan pinjaman modal usaha melalui KUR BRI untuk mengembangkan usahanya. Sate Klathak Pak Pong dimulai pada tahun 1997 dengan memulai usaha di sebuah kios kecil berukuran 6x6 meter di daerah Jejeran, Bantul, Yogyakarta.
Kemudian, pada tahun 2010, dengan bantuan fasilitas KUR BRI, Pak Pong kembali mengajukan pinjaman modal usaha untuk membeli tanah dan membangun bangunan permanen untuk Sate Klathak Pak Pong pusat yang masih beroperasi hingga saat ini.
Dengan berkembangnya usahanya, Sate Klathak Pak Pong saat ini mampu menyembelih 20-30 ekor kambing dalam sehari untuk keperluan pembuatan sate klathak. Bahkan, pada akhir pekan dan momen libur panjang, seperti saat Lebaran, usaha kuliner ini dapat menyembelih hingga 40-50 ekor kambing dalam sehari.
“Dengan jumlah tersebut, kami bisa meraih omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan,” kata Pak Pong dalam kesempatan terpisah.
Menurut Pak Pong, rumah makan miliknya itu ramai untuk dijadikan tempat buka puasa bersama selama Ramadhan. Jumlah pengunjungnya juga semakin melonjak menjelang Lebaran dan saat libur Lebaran. Pada momen itu, omzet usahanya bisa meningkat pesat.
“Mungkin karena di akhir-akhir Ramadhan sudah mulai banyak orang yang mudik ke Yogyakarta, sehingga setiap H-5 lebaran Sate Klathak Pak Pong ini selalu ramai sampai H+10 lebaran. Tak jarang, omzetnya bisa mencapai Rp50 juta per bulan,” kata Pak Pong.