Koneksi inilah yang membuka peluang bagi Struijk untuk dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
![Potret Kakek Pascal Struijk: Pernah Sekolah di SMAN 6 Surabaya Kini Pacaran dengan Jebolan UNPAD [Facebook Peter Weydemuller]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/24/56614-kakek-pascal-struijk.jpg)
Dengan tinggi badan mencapai 190 sentimeter dan pengalaman bermain di liga kompetitif seperti Premier League, Struijk bisa menjadi tambahan kekuatan signifikan bagi Timnas Indonesia.
Apabila proses naturalisasinya rampung, ia berpotensi menjadi elemen kunci dalam skema pertahanan Patrick Kluivert yang mengandalkan formasi 3-4-3.
Dalam skema ini, Struijk bisa menempati posisi bek tengah sisi kiri dan membentuk trio kokoh bersama dua pemain yang lebih dulu membela Timnas, yakni Mees Hilgers dan Jay Idzes.
Kekuatan fisik, kemampuan membaca permainan, dan pengalaman internasional yang dimilikinya akan membawa nilai tambah dalam setiap laga penting.
Potensi kehadiran Pascal Struijk di Timnas Indonesia juga menjadi simbol penting tentang bagaimana diaspora Indonesia di luar negeri bisa memberikan kontribusi nyata bagi sepak bola nasional.
Tak sedikit pemain berdarah Indonesia yang lahir dan berkembang di luar negeri mulai menunjukkan minat untuk membela Merah Putih.

Hal ini sejalan dengan visi PSSI dalam membangun tim nasional yang kompetitif di level Asia.
Mengingat latar belakang pendidikan neneknya di Indonesia dan silsilah keluarga yang kuat dari sisi kakek, secara administratif dan emosional, Struijk memiliki keterikatan yang cukup dengan Indonesia.
Baca Juga: Ingin Persib Juara Lebih Cepat, Beckham Putra Harapkan Dewa United dan Persebaya Tergelincir
Hal ini menambah nilai positif jika proses naturalisasinya benar-benar diwujudkan.