Suara.com - Calvin Verdonk selalu ingat Shin Tae-yong sebagai seorang yang berjasa memberikannya kesempatan bermain untuk Timnas Indonesia.
Ya, gara-gara juru taktik asal Korea Selatan itu sang pemain kini terkenal selepas membela Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong adalah orang yang membuat Calvin Verdonk memutuskan tampil bersama Timnas Indonesia. Setelah resmi menjadi WNI via jalur naturalisasi, Verdonk langsung menjadi idola pecinta sepak bola Tanah Air.
Pemain berusia 27 tahun itu, melakoni debut bersama timnas Indonesia pada 11 Juni 2024 ketika Garuda menang 2-0 atas Filipina di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sampai dengan saat ini posisi Verdonk sulit digantikan pemain lain karena memiliki kemampuan bagus.
Tercatat, Verdonk sudah mengemas sembilan caps dengan Timnas Indonesia. Catatan itu akan terus bertambah mengingat ia adalah pemain kunci skuad Garuda.
![Calvin Verdonk Pilih Bundesliga Dibanding Liga Inggris, Masih Impikan Gabung Ajax. [Dok. IG Calvin Verdonk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/21/91840-calvin-verdonk.jpg)
Calvin Verdonk selalu menyebut nama Shin Tae-yong ketika ada yang bertanya mengapa memilih tampil bersama Timnas Indonesia. Meski saat ini sang pelatih tidak lagi ada di skuad Garuda.
“Mantan pelatih Timnas (Shin Tae-yong) datang menonton pertandingan tim kami melawan SC Heerenveen tahun lalu untuk mengamati Thom Haye, dan setelah pertandingan saya dihubungi," kata Calvin Verdonk dikutip dari Forza NEC.
"Dari situ semuanya mulai berjalan. Saya juga mulai sering menerima pesan di media sosial. Dari situ saya mulai mempertimbangkannya,” jelasnya.
Sekadar informasi, STY pernah berkeliling memantau potensi pemain keturunan di Belanda. Dari sanalah Verdonk diajak bergabung membela Timnas Indonesia.
Baca Juga: Bram Verbruggen, Staf Kepelatihan Timnas Indonesia yang Bantu Go Ahead Eagles Juara
Verdonk semakin tertarik setelah melihat komposisi Timnas Indonesia yang banyak dihuni pemain keturunan asal Belanda. Oleh sebab itu keputusannya berbaju Merah Putih dirasa sudah tepat.
“Saya juga melihat makin banyak pemain yang memilih ke sana. Saya lihat mereka bermain untuk sesuatu yang punya arti penting, dan itu juga sangat berpengaruh,” pungkasnya.
Calvin Verdonk akan kembali tampil bersama Timnas Indonesia pada Juni mendatang. Skuad Garuda dijadwalkan melawan China dan Jepang dalam lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia terlebih dahulu akan menghadapi China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 5 Juni. Kemudian pada 10 Juni, skuad Garuda akan menghadapi laga tandang kontra Jepang.
Dua laga ini bisa jadi penentu nasib Timnas Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia 2026. Kemenangan melawan China wajib didapat, sedangkan saat bersua Jepang diharapkan bisa imbang meski sulit terjadi.
Jalan Terjal Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Harapan Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 masih terbuka, meski jalurnya tidak mudah. Saat ini, skuad Garuda menempati posisi keempat Grup C babak kualifikasi zona Asia dengan 9 poin, hanya tertinggal satu angka dari Arab Saudi dan empat poin dari Australia di posisi kedua.
Dua laga tersisa akan menjadi penentu. Timnas Indonesia akan menjamu China di Jakarta, lalu menghadapi Jepang di laga tandang.
Jika mampu menyapu bersih kedua pertandingan, Timnas Indonesia bisa mengakhiri fase grup dengan 15 poin. Namun, itu belum tentu cukup—nasib mereka juga bergantung pada hasil pertandingan Australia dan Arab Saudi.
![Timnas Indonesia Dapat Amunisi Baru Pemain Keturunan? Erick Thohir Buka Kartu [Dok PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/22/41152-timnas-indonesia.jpg)
Australia masih harus melawan Jepang dan Arab Saudi, sementara Arab Saudi akan menghadapi Bahrain sebelum bertemu Australia di laga terakhir. Dengan skenario yang sulit diprediksi, persaingan di grup ini sangat terbuka hingga akhir.
Secara realistis, posisi ketiga klasemen yang memberi tiket ke babak play-off menjadi target paling logis bagi Indonesia.
Untuk mencapainya, kemenangan atas China adalah harga mati, dan hasil positif di Jepang bisa menjadi bonus penting. Meskipun Jepang sudah memastikan lolos, mereka tetap menjadi lawan berat, apalagi bermain di kandang.
Mimpi tampil di Piala Dunia belum padam. Semua tergantung pada hasil di dua laga terakhir dan sedikit keberuntungan dari persaingan di papan atas. Garuda belum selesai—dan perjuangan belum usai.