Hasil pada laga Maret lalu menjadi refleksi penting bagi tim asuhan Patrick Kluivert. Dalam dua pertandingan uji coba tersebut, Indonesia menelan kekalahan 1-5 dari Australia namun berhasil bangkit dengan kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain.
Meski begitu, evaluasi tetap dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di laga selanjutnya.
Pertandingan melawan China menjadi momen kunci. Kemenangan di kandang bukan hanya memperbesar peluang lolos, tapi juga membangkitkan semangat tim dan dukungan suporter.
Sementara itu, laga kontra Jepang dipastikan tidak mudah. Jepang sudah mengunci posisi juara grup dan dikenal sebagai tim kuat di kawasan Asia.
Namun, peluang Indonesia belum tertutup sepenuhnya. Jika mampu mengamankan tiga poin di laga kandang dan mencuri setidaknya satu poin saat melawat ke Jepang, maka skenario lolos langsung maupun melaju ke fase keempat masih terbuka lebar.
Mental bertanding, taktik matang, dan dukungan penuh menjadi faktor penting yang akan menentukan nasib skuad Garuda.
Sebagai federasi, PSSI telah menunjukkan komitmen serius dalam membangun tim nasional yang kompetitif.
Salah satu upaya konkret adalah memberikan keleluasaan kepada pelatih dan pemain untuk merancang jadwal persiapan yang ideal. Fokus utama adalah menjaga performa, kebugaran, serta keharmonisan tim menjelang pertandingan penentuan.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan performa Timnas Indonesia menjadi perhatian publik sepak bola nasional. Kehadiran pelatih-pelatih asing berkualitas dan naturalisasi pemain berpengalaman telah memperkaya kekuatan tim.
Baca Juga: Erick Thohir: Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026, Peluangnya Masih 50:50
Namun, tantangan di level Asia masih membutuhkan konsistensi, strategi matang, serta mental pemenang yang kuat.