Nasib Miris Anak Emas STY, Cuma Tampil 3 Menit dalam 12 Laga Terakhir!

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 19 April 2025 | 20:04 WIB
Nasib Miris Anak Emas STY, Cuma Tampil 3 Menit dalam 12 Laga Terakhir!
Nasib Miris Anak Emas STY, Rafael Struick, Cuma Tampil 3 Menit dalam 12 Laga Terakhir![Dok. IG Timnas Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perjalanan Rafael Struick di musim ini tampaknya semakin berat. Pemain muda yang dulu digadang-gadang sebagai andalan masa depan Timnas Indonesia kini justru menghadapi situasi sulit di klubnya, Brisbane Roar.

Setelah sempat menunjukkan sinyal positif pada awal musim A-League 2024/2025, striker yang pernah jadi anak emas eks pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong itu, kini seperti hilang arah dan kehilangan tempat di tim utama.

Rafael Struick memulai musim dengan performa yang menjanjikan.

Dalam enam laga pertamanya bersama Brisbane Roar, pemain berusia 22 tahun itu tampil sebanyak enam kali dengan catatan 194 menit bermain dan berhasil menyumbang satu gol.

Ia bahkan sempat dipercaya sebagai starter setelah sebelumnya empat kali tampil sebagai pemain pengganti.

Namun sayangnya, tren positif tersebut tak bertahan lama. Dalam 12 pertandingan terakhir Brisbane Roar, Struick hanya satu kali dimainkan — dan itu pun hanya selama tiga menit.

Striker Timnas Indonesia Rafael Struick Kembali Menghilang, Lagi-lagi Lenyap dari Skuad Brisbane Roar. [Dok. IG Rafael Struick]
Striker Timnas Indonesia Rafael Struick Kembali Menghilang, Lagi-lagi Lenyap dari Skuad Brisbane Roar. [Dok. IG Rafael Struick]

Ia seperti menghilang dari radar tim utama. Dari total 12 laga tersebut, lima kali ia hanya menjadi cadangan, dan enam kali bahkan tidak masuk line-up sama sekali.

Pada pertandingan terbaru Brisbane Roar melawan Western United yang berlangsung pada 17 April 2025, nama Struick tak terlihat dalam daftar pemain.

Meskipun timnya menang 2-1, absennya sang winger tak mendapatkan penjelasan dari pihak klub maupun pelatih Ruben Zadkovich.

Baca Juga: Pascal Struijk Bertemu Patrick Kluivert, 4 Kelebihannya Bisa Jadi Aset Emas Timnas Indonesia

Padahal, keputusannya hijrah dari Belanda ke Australia awalnya didasari oleh harapan untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak.

Permasalahan utama yang membayangi Rafael Struick saat ini adalah inkonsistensi performa. Meskipun sempat jadi tumpuan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, belakangan performanya menurun drastis baik di klub maupun di level internasional.

Pada dua laga terakhir Timnas, Struick hanya tampil selama 45 menit, yakni saat Indonesia dibantai Australia 1-5. Di laga melawan Bahrain yang berakhir dengan kemenangan 1-0, ia bahkan tidak dimainkan sama sekali.

Pelatih anyar Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tampaknya mulai melirik nama-nama baru untuk mengisi lini depan.

Trio Marselino Ferdinan, Ole Romeny, dan Ragnar Oratmangoen dinilai tampil lebih efektif dalam laga melawan Bahrain, dan mulai menjadi andalan dalam skema permainan.

Masa Depan di Brisbane Roar dan Timnas Indonesia Terancam

Situasi yang dialami Struick saat ini bisa berdampak besar pada masa depannya. Kontraknya bersama Brisbane Roar akan habis pada akhir musim ini.

Jika tak kunjung menemukan performa terbaiknya, bukan hanya kans bertahan di klub Australia itu yang mengecil, tetapi juga peluang untuk direkrut klub lain di liga top makin menipis.

Tak hanya di level klub, posisi Struick di Timnas Indonesia pun kian tidak aman. Jika dalam enam pertandingan awal ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 ia hampir selalu dimainkan penuh, kini ia harus rela tersingkir ke bangku cadangan.

Kedatangan pemain naturalisasi seperti Ole Romeny dan meningkatnya performa pemain muda lain membuat kompetisi di lini depan semakin ketat.

Julukan "CAMAT" alias cadangan mati pun mulai disematkan padanya oleh warganet yang kecewa dengan penurunan performanya.

Ke depan, Timnas Indonesia akan menghadapi laga krusial melawan China dan Jepang pada 5 dan 10 Juni 2025. Dua pertandingan ini akan menjadi penentu nasib Garuda di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat grup dan wajib meraih kemenangan jika ingin menembus posisi runner-up untuk lolos otomatis ke putaran berikutnya.

Bagi Rafael Struick, dua laga tersebut bisa menjadi kesempatan terakhir untuk membuktikan diri. Jika ia mampu bangkit dan kembali menunjukkan kualitasnya, bukan tak mungkin tempatnya di skuad utama bisa direbut kembali. Namun jika tidak, masa depannya baik di klub maupun Timnas bisa kian suram.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI