Proses ini tentu tidak instan, namun kedekatan sang pemain dengan tim pelatih menunjukkan sinyal positif.
Meski hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari PSSI maupun sang pemain, keberadaan Pascal Struijk bersama tim pelatih di tribun menunjukkan adanya komunikasi aktif.
Ini bisa jadi bagian dari pendekatan personal yang dijalankan untuk memastikan kesediaan sang pemain memperkuat tanah leluhurnya.
Secara historis, naturalisasi pemain keturunan Indonesia telah memberikan dampak positif, baik dalam hal prestasi maupun semangat nasionalisme.
Dengan meningkatnya intensitas perekrutan pemain diaspora, sepak bola Indonesia sedang menjalani fase modernisasi yang menjanjikan.
Apabila Pascal Struijk bersedia menjalani proses ini, maka formasi Garuda akan semakin solid dengan keberadaan bek tangguh sekelas dirinya.
Kita tinggal menunggu waktu, apakah Pascal Struijk akan mengikuti jejak para pemain diaspora lainnya dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Yang pasti, PSSI tampaknya sedang menyusun kepingan puzzle terakhir untuk membentuk lini belakang yang benar-benar solid dan tangguh di masa depan.