Kiper Berdarah Belanda Klarifikasi Soal Patrick Kluivert: Fokus Pekerjaan Sendiri

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 16 April 2025 | 10:17 WIB
Kiper Berdarah Belanda Klarifikasi Soal Patrick Kluivert: Fokus Pekerjaan Sendiri
Kiper Dewa United, Sonny Stevens, yang berdarah Belanda, memberikan tanggapan mengenai kabar dirinya yang sempat bertemu dengan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. (adodenhaag.nl)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sonny Stevens, kiper Dewa United yang berdarah Belanda, memberikan tanggapan mengenai kabar dirinya yang sempat bertemu dengan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.

Kluivert memang pernah mengunjungi tempat latihan Dewa United, namun Stevens mengaku tidak sempat berbincang langsung dengan pelatih asal Belanda itu karena dirinya sedang menjalani sesi latihan di gym.

"Apakah saya berbicara dengannya? Tidak, saya masih punya sesi gym yang harus saya jalani. Kami harus fokus pada pekerjaan kami," ujar Stevens sambil tersenyum.

Stevens, yang sudah bergabung dengan Dewa United selama lebih dari setahun, mengungkapkan betapa besar perhatian masyarakat Indonesia terhadap perkembangan timnas.

Menurutnya, media sosial telah memainkan peran penting dalam meningkatkan keterlibatan suporter, dengan lebih dari 280 juta penduduk Indonesia yang aktif mengikuti perkembangan timnas.

"Timnas benar-benar diikuti dengan antusias di sini. Orang-orang sangat bangga dan sekarang dengan performa yang semakin baik, dukungan mereka semakin besar," tambahnya.

Kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia disambut dengan positif oleh banyak pihak, termasuk Stevens.

"Kluivert adalah nama besar di dunia sepak bola. Orang-orang melihat bahwa Indonesia serius untuk berkembang, dan itu disambut baik di sini," ujarnya.

Stevens juga menambahkan bahwa pengaruh Belanda di Timnas Indonesia semakin besar, dengan banyak pemain yang lahir di Belanda tetapi memiliki keturunan Indonesia, seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Calvin Verdonk.

Baca Juga: Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37

Stevens berharap Indonesia dapat melangkah jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan dirinya siap memberikan dukungan penuh terhadap langkah besar timnas ini.

"Kami harus fokus pada pekerjaan kami di klub, tetapi semua ini memberikan kesempatan besar bagi sepak bola Indonesia," tutup Stevens.

Sonny Stevens Kenal Ragnar Oratmangoen Cs

Kiper Dewa United Sonny Stevens usai cetak gol ke gawang PSIS Semarang dalam pekan ke-25 Liga 1 2023/2024. (Dok. Dewa United).
Kiper Dewa United Sonny Stevens usai cetak gol ke gawang PSIS Semarang dalam pekan ke-25 Liga 1 2023/2024. (Dok. Dewa United).

Sebagai pemain berpengalaman dengan usia 32 tahun, Stevens memiliki perjalanan panjang di dunia sepak bola Eropa, khususnya Belanda. Karier profesionalnya dimulai dari FC Volendam, klub yang juga menjadi tempatnya berkembang di level akademi. Sejak saat itu, ia kerap berpindah tim dan sempat memperkuat sejumlah klub ternama.

Uniknya, di sepanjang kariernya tersebut, Stevens sempat satu tim dengan beberapa pemain keturunan Indonesia yang kini menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia, seperti Ragnar Oratmangoen, Nathan Tjoe-A-On, dan Rafael Struick.

Stevens pernah merumput bersama Ragnar Oratmangoen di SC Cambuur. Keduanya sama-sama bergabung pada tahun 2019. Namun, Oratmangoen lebih dulu hengkang ke Go Ahead Eagles pada 2021, sedangkan Stevens baru meninggalkan klub setahun kemudian untuk bermain di Liga Yunani.

Kebersamaan dengan Nathan Tjoe-A-On terjadi saat Stevens membela Excelsior. Stevens datang lebih awal pada 2018, sementara Nathan promosi ke tim utama pada 2019. Kolaborasi serupa juga terjadi dengan Rafael Struick ketika Stevens dipinjamkan ke ADO Den Haag pada 2023. Saat itu, Struick sudah masuk skuad utama klub.

Kini, Stevens menjadi andalan Dewa United sejak resmi bergabung pada 1 Juni 2023. Sementara itu, ketiga rekannya yang dulu satu klub dengannya juga melanjutkan karier, namun dengan membawa nama Indonesia di level internasional.

Menanggapi keputusan mantan rekan-rekannya yang kini membela Merah Putih, Stevens mengungkapkan apresiasi dan rasa senangnya. Ia menyebut bahwa keputusan tersebut sangat mungkin diambil, apalagi melihat gairah sepak bola di Tanah Air.

“Saya pernah bermain dengan Oratmangoen di Cambuur, dengan Struick di ADO Den Haag, dan Tjoe-A-On di Excelsior,” kata Stevens seperti dikutip dari Voetbal Primeur.

“Mereka akhirnya bermain di Indonesia. Saya pikir itu keputusan yang masuk akal. Saya sempat membicarakannya dengan Oratmangoen juga. Ini langkah yang luar biasa bagi mereka, apalagi Indonesia adalah negara yang sangat mencintai sepak bola,” ujar kiper berpostur 1,94 meter itu.

Menariknya, keempat pemain ini kini tak lagi bermain di Belanda. Ragnar Oratmangoen memperkuat FCV Dender di Belgia, Nathan Tjoe-A-On bermain di Inggris bersama Swansea City di kasta Championship, dan Rafael Struick berkarier di Australia bersama Brisbane Roar. Sementara Stevens tetap bertahan di Indonesia bersama Dewa United.

Meski kini tersebar di berbagai penjuru dunia, semangat yang sama menyatukan mereka: cinta terhadap sepak bola Indonesia. Langkah yang mereka ambil tidak hanya membuka jalan bagi pemain keturunan lainnya, tetapi juga membuktikan bahwa sepak bola Indonesia mulai menarik perhatian internasional.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI