Hasil ini menjadi kekalahan paling menyakitkan sepanjang kiprah Timnas Indonesia U-17 di bawah arahan pelatih Nova Arianto. Sebelum laga ini, Indonesia justru tampil mengejutkan dengan menyapu bersih tiga laga fase grup.
Kemenangan atas Korea Selatan (1-0), Yaman (4-1), dan Afghanistan (2-0) membuktikan ketajaman lini depan dan solidnya pertahanan Garuda Asia.
Namun, semua catatan apik tersebut runtuh di laga penentu. Kekalahan 0-6 dari Korea Utara bukan hanya mengakhiri langkah Indonesia, tetapi juga tercatat sebagai kekalahan terbesar dalam turnamen resmi sejak Nova Arianto memegang kendali tim pada awal 2024.
Jika ditarik ke belakang, kekalahan telak sebelumnya terjadi saat Indonesia U-17 dibantai Skotlandia dengan skor 1-6 dalam ajang Pinatar Supercup 2024 di Spanyol.
Namun konteks laga uji coba tentu berbeda dengan partai krusial seperti perempat final Piala Asia.
Evaluasi Total untuk Persiapan Piala Dunia U-17 2025
Meskipun langkah Timnas Indonesia U-17 terhenti di perempat final, mereka tetap mengamankan satu tempat di Piala Dunia U-17 2025. Hal ini menjadi peluang emas untuk melakukan evaluasi menyeluruh.
Performa saat menghadapi Korea Utara menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kedewasaan taktik dan konsistensi dalam menghadapi tekanan laga besar.
Evaluasi tidak hanya menyasar teknis permainan, tetapi juga aspek mental dan fisik pemain muda yang masih butuh banyak pembelajaran.
Baca Juga: Murid Shin Tae-yong Sorot Timnas Indonesia U-17 Dibantai Korut, Sarankan Ini Buat Perbaikan Tim
Laga Ini Buka Mata Tentang Level Kompetisi Asia