Di media sosial, sejumlah reaksi bermunculan menanggapi hasil buruk ini. Salah satu akun menyebut bahwa para pemain Korea Utara seolah bermain seperti mempertaruhkan nyawa, menggambarkan betapa serius dan gigihnya mereka di atas lapangan.
“Anak-anak Korut ini taruhannya nyawa, makanya gacor amat. Tanpa ampun membantai Garuda Muda, daripada dibantai sendiri oleh Kim Jong-un. Indonesia 0-5 Korea Utara,” tulis akun @Titipan_Mafia.
Meski nada tersebut bernuansa satire dan tidak berdasar fakta resmi, tetap saja mencerminkan betapa mengesankannya performa tim dari negara tertutup tersebut.
Netizen pun yakin pembinaan sepak bola Korea Utara sangat ketat dan bagus.
"Kalo memang korut begitu, pastinya badan mereka kurus2, nyatanya mereka bergizi dan kuat2,apa ini hanya propaganda barat aja, contoh China yg nyatanya lebih modern dari barat sendiri," tulis komentar netizen @Hud*** di postingan itu.
Dari sisi teknis, kekalahan telak ini memperlihatkan masih lemahnya Indonesia dalam aspek fundamental seperti transisi bertahan, koordinasi antarlini, hingga efektivitas serangan.
Tidak ada tekanan berarti ke jantung pertahanan lawan, sementara lini belakang Garuda Muda terlalu mudah ditembus dengan kombinasi cepat pemain Korea Utara.
Korea Utara sendiri bukan tim asing dalam kancah usia muda Asia. Mereka dikenal memiliki sistem pembinaan yang keras dan terstruktur.
Meski jarang terekspos secara publik, tim muda mereka acap kali tampil mengejutkan di turnamen-turnamen AFC. Tak heran jika mereka mampu menampilkan performa solid yang menjungkalkan tim-tim favorit.
Baca Juga: Dear Netizen! Setop Hakimi Timnas Indonesia U-17
Bagi Indonesia, ini adalah momen penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh, bukan hanya dari sisi teknis di lapangan, tetapi juga dari sistem pengembangan usia muda secara keseluruhan.