Breakingnews! Luka Modric Beli Saham Klub Pemain Timnas Indonesia di Eropa

Selasa, 15 April 2025 | 08:52 WIB
Breakingnews! Luka Modric Beli Saham Klub Pemain Timnas Indonesia di Eropa
Bintang Real Madrid, Luka Modric, dikabarkan akan membeli saham dan menjadi pemilik saham minoritas di Swansea City. (IG Extratime)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bintang Real Madrid, Luka Modric, dikabarkan akan membeli saham dan menjadi pemilik saham minoritas di Swansea City. Apakah ini menjadi tanda bagi bagi karier Nathan Tjoe-A-On?

Kabar Luka Modric akan menjadi pemilik saham minoritas di klub asal Wales itu diberitakan oleh jurnalis ternama, Fabrizio Romano.

“Luka Modric akan menjadi pemilik minoritas baru Swansea City. Mantan peraih Ballon d'Or itu hampir menjadi salah satu pemilik klub Championship, kesepakatan telah disetujui,” lapor Fabrizio Romano.

Nantinya pemain berkebangsaan Kroasia itu akan membantu pemilik mayoritas saham Swansea City, yakni sebuah konsorsium Amerika Serikat yang dipimpin Jason Levien dan Steven Kaplan.

Hadirnya Luka Modric sebagai salah satu pemilik klub berjuluk The Swans itu kabarnya tak akan mempengaruhi kariernya sebagai pemain.

Pria berusia 39 tahun itu akan tetap membela Real Madrid sesuai dengan durasi kontrak yang dimilikinya, yakni hingga Juni 2025.

Adanya kabar Luka Modric akan menjadi salah satu pemilik saham Swansea City pun menjadi perbincangan di sepak bola Tanah Air.

Hal ini tak lepas dari sosok bek Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On yang saat ini tercatat bermain dan membela Swansea City.

Dengan kehadiran Luka Modric sebagai pemilik saham minoritas baru, akankah karier Nathan Tjoe-A-On di Swansea City akan membaik?

Baca Juga: Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!

Nathan Terpuruk di Swansea

Nathan Tjoe-A-On saat membela Timnas Indonesia di laga melawan China pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)
Nathan Tjoe-A-On saat membela Timnas Indonesia di laga melawan China pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)

Sebagaimana diketahui, Nathan Tjoe-A-On tengah mengalami kesulitan dalam perjalanannya bersama Swansea City di musim ini.

Sejatinya kesulitan ini tak hanya dirasakan bek berusia 23 tahun itu pada musim ini saja, melainkan sejak bergabung Swansea City pada musim panas 2023 lalu.

Nathan bergabung The Swans pada 2023 dengan embel-embel sebagai salah satu pemain muda bertalenta berkat kiprahnya bersama Excelsior Rotterdam.

Namun embel-embel itu tak menjamin tempat bagi Nathan di skuad utama Swansea, di mana di musim pertamanya ia tak mencatatkan satu pun penampilan bagi Swansea.

Karenanya enam bulan sejak bergabung pada musim panas 2023, Swansea memutuskan meminjamkannya ke SC Heerenveen pada Januari 2024.

Alih-alih mendapat menit bermain, Nathan justru hanya tampil empat kali saja dengan mencatatkan 15 menit penampilan di Heerenveen.

Gelandang Timnas Kroasia, Luka Modric. [PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP]
Gelandang Timnas Kroasia, Luka Modric. [PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP]

Akibatnya, Nathan dipulangkan ke Swansea City pada musim panas 2024. Di sesi pramusim itu, ia sempat diandalkan dan tampil di beberapa laga.

Namun kala musim 2024/2025 resmi bergulir, Nathan justru dicampakkan dan tak lagi terlihat di tim utama Swansea, dengan mencatatkan tiga penampilan saja di segala ajang.

Bahkan parahnya lagi, Nathan yang sudah berusia 23 tahun kini harus rela terbuang ke tim Swansea U-21 dan tak lagi berada di sekitar tim utama.

Datangnya Luka Modric sebagai pemilik saham minoritas baru di Swansea tampaknya tak akan memberi dampak besar bagi masa depan Nathan.

Pasalnya, Nathan sudah mendapat kesempatan hampir selama 1,5 musim di tim utama dan belum bisa mendapatkan kepercayaan pelatih untuk bermain secara reguler.

Dengan kontraknya yang habis pada Juni 2026 mendatang, besar kemungkinan Swansea akan menjualnya agar bisa mengembalikan sebagian biaya transfer saat mendatangkan Nathan.

Profil Luka Modric

Gelandang timnas Kroasia, Luka Modric melakukan selebrasi setelah mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan Grup B Euro 2024 antara Kroasia vs Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024.Christophe SIMON / AFP.
Gelandang timnas Kroasia, Luka Modric melakukan selebrasi setelah mencetak gol pembuka timnya selama pertandingan Grup B Euro 2024 antara Kroasia vs Italia di Stadion Leipzig di Leipzig pada 24 Juni 2024.Christophe SIMON / AFP.

Lahir pada 9 September 1985 di Zadar, Kroasia (saat itu masih bagian dari Yugoslavia), masa kecil Modric diwarnai oleh kerasnya perang kemerdekaan Kroasia. Pengalaman pahit tersebut menempa mentalnya menjadi baja, tercermin dalam determinasi dan semangat pantang menyerah di setiap penampilannya di lapangan hijau.

Bakat sepak bolanya tercium sejak usia dini. Ia menimba ilmu di akademi lokal NK Zadar sebelum akhirnya menarik perhatian Dinamo Zagreb, salah satu klub terbesar di Kroasia.

Di Zagreb, Modric menunjukkan potensi luar biasa, namun untuk mematangkan kemampuannya, ia sempat dipinjamkan ke HŠK Zrinjski Mostar di Bosnia dan Inter Zapreši di Kroasia. Pengalaman bermain di liga yang berbeda-beda ini menempa fleksibilitas dan pemahaman taktiknya.

Kembali ke Dinamo Zagreb, Modric menjadi pemain kunci dan berhasil meraih tiga gelar Liga Kroasia berturut-turut. Penampilannya yang memukau membuka jalan baginya untuk hijrah ke Liga Primer Inggris bersama Tottenham Hotspur pada tahun 2008.

Di Spurs, ia menjelma menjadi salah satu gelandang terbaik di liga, dengan visi bermain, umpan-umpan akurat, dan kemampuan dribbling yang memukau. Ia menjadi motor serangan tim dan dicintai oleh para suporter.

Puncak karier klub Modric tiba pada musim panas 2012, ketika ia bergabung dengan raksasa Spanyol, Real Madrid. Awalnya sempat diragukan, Modric perlahan namun pasti membuktikan kualitasnya. Ia menjadi bagian integral dari lini tengah Los Blancos yang mendominasi Eropa selama lebih dari satu dekade.

Bersama Real Madrid, ia telah meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk enam gelar Liga Champions UEFA, empat gelar La Liga, dan dua Copa del Rey, menjadikannya salah satu pemain paling berprestasi dalam sejarah klub.

Di level internasional, Luka Modric adalah ruh dari tim nasional Kroasia. Ia telah menjadi kapten dan pemain kunci dalam setiap turnamen besar yang diikuti negaranya sejak debutnya pada tahun 2006.

Puncaknya terjadi di Piala Dunia 2018 di Rusia, di mana ia memimpin Kroasia hingga babak final dan meraih penghargaan Golden Ball sebagai pemain terbaik turnamen.

Meskipun Kroasia harus puas menjadi runner-up, penampilan Modric di turnamen tersebut diakui dunia sebagai salah satu performa individu terbaik dalam sejarah Piala Dunia.

Ia juga membawa Kroasia meraih medali perunggu di Piala Dunia 2022 di Qatar, sekali lagi menunjukkan kualitas dan kepemimpinannya.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI