Dear Coach Nova! Erick Thohir Singgung Timnas Indonesia Lama Tak Lolos Semifinal Piala Asia U-17

Pebriansyah Ariefana | Adie Prasetyo Nugraha
Dear Coach Nova! Erick Thohir Singgung Timnas Indonesia Lama Tak Lolos Semifinal Piala Asia U-17
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku tidak membebani Timnas Indonesia U-17 target lanjutan di Piala Asia U-17 2025 usai dipastikan mendapat tiket Piala Dunia U-17 2025. [ANTARA FOTO/Fauzan/nym]

Timnas Indonesia U-17 memang tampil sangat baik sejauh ini.

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku tidak membebani Timnas Indonesia U-17 target lanjutan di Piala Asia U-17 2025 usai dipastikan mendapat tiket Piala Dunia U-17 2025. Tetapi, ia tetap meminta skuad Garuda Muda tidak berpuas diri karena sudah sangat lama Tim Merah Putih berlaga hingga semifinal Piala Asia U-17.

Ya, Timnas Indonesia U-17 memang tampil sangat baik sejauh ini. Tim besutan Nova Arianto melangkah ke babak perempat final dengan status sebagai juara Grup C.

Timnas Indonesia U-17 mengalahkan Korea Selatan 1-0 yang sejatinya lebih diunggulkan. Kemudian di partai kedua menundukkan Yaman, 4-1, lalu di laga pamungkas hajar Afghanistan dua gol tanpa balas.

Lolosnya Timnas Indonesia U-17 ke babak delapan besar sekaligus membuat Evandra Florasta meraih tiket Piala Dunia U-17 2025 Qatar. Bagi Erick Thohir catatan ini sudah sangat bagus.

Baca Juga: Timnas U-17 Dibantai 6 Gol, Warganet Uzbekistan: Kalian Melawan Korea Utara U-23 Hari Ini!

Namun, Erick meminta Timnas Indonesia U-17 tidak berpuas diri. Ia ingin para pemain tetap habis-habisan di perempat final demi melangkah ke semifinal yang terakhir kali dicapai Timnas Indonesia U-17 pada era 1990.

Adapun di babak delapan besar, Timnas Indonesia U-17 akan menantang Korea Utara (Korut), Senin (14/4/2025). Tentu tidak mudah karena Korut juga ingin memenangi laga.

"Saya rasa kita sudah mencapai target untuk piala dunia. Tetapi sekarang tentu kita tidak berpuas diri, kita harus meningkatkan peringkat. Karena terakhir kita ranking empat Asia untuk U-17 itu tahun 1990," kata Erick Thohir kepada awak media di Jakarta.

Erick Thohir saat memimpin rapat di PSSI (pssi.org)
Erick Thohir saat memimpin rapat di PSSI (pssi.org)

"Ini yang mungkin saya tidak ingin memberikan beban. Saya mengucapkan terima kasih kepada pelatih dan pemain. Tetapi ya kembali secara usaha mereka akan mempersiapkan diri dengan baik," sambungnya.

Lebih lanjut, lelaki yang juga menteri BUMN itu angkat topi melihat kerja keras pemain Timnas Indonesia U-17. Ia tahu beberapa penggawa Garuda Muda memiliki latar belakang yang kurang mampu.

Baca Juga: Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37

Butuh perjuangan untuk menyalurkan minatnya sebagai pesepakbola. Meski begitu, Erick Thohir meminta tidak cepat puas hanya karena lolos ke Piala Dunia U-17 2025.

"Saya sampaikan ini prestasi mereka juga secara pribadi. Bagaimana kita lihat juga banyak pemain yang punya background kehidupan yang kurang. Tapi bagaimana mereka berjibaku demi sepak bola," katanya.

"Ya mereka bersusah payah dan akhirnya bisa menjadi pemain nasional seperti yang kita lihat hari ini. Jadi ya ini buat mereka juga prestasinya."

"Kalau mereka bisa membuat sejarah baru. Bisa menyamakan kakak-kakak seniornya tahun 1990 ketika masuk semifinal," pungkas mantan bos Inter Milan tersebut.

Timnas Indonesia U-17 Punya Modal Bagus

Menjelang duel krusial melawan Korea Utara di babak delapan besar, Timnas Indonesia U-17 datang dengan kepercayaan diri tinggi. Bukan tanpa alasan, skuad muda Garuda membawa bekal berharga dari performa solid mereka selama fase grup.

Anak-anak asuh Nova Arianto tampil meyakinkan dengan menyapu bersih tiga laga di Grup C.

Lawan-lawan seperti Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan berhasil mereka kalahkan dengan permainan yang disiplin dan penuh semangat juang. Rangkaian kemenangan ini menjadi pondasi penting untuk melangkah lebih jauh di turnamen.

Tak hanya mengandalkan momentum positif, Nova juga memastikan timnya menjalani persiapan yang matang dari sisi strategi.

Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pertahanan dan serangan, terutama saat menghadapi tim sekuat Korea Utara yang dikenal tangguh dan tak mudah ditembus.

“Kita persiapkan secara taktikal apa yang kita buat secara defense, bagaimana saat kita menyerang," ujar Nova Arianto.

Menurut mantan asisten pelatih timnas senior itu, dua hari terakhir telah dimanfaatkan sepenuhnya untuk mematangkan skema permainan.

Ia berharap para pemain mampu memahami instruksi dengan baik dan menerapkannya secara maksimal di lapangan.

"Itu yang kita persiapkan selama dua hari ini dan semoga pemain bisa paham, dan semoga kita bisa meraih hasil yang maksimal,” pungkasnya.