Kegilaan Ri Kang-rim yang Hukum Lawan-lawan Korut, Timnas Indonesia U-17 Wajib Waspada!

Arief Apriadi
Kegilaan Ri Kang-rim yang Hukum Lawan-lawan Korut, Timnas Indonesia U-17 Wajib Waspada!
Pemain andalan Korea Utara U-17, Ri Kang-rim. [Dok. AFC]

Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi Korea Utara yang punya banyak pemain potensial salah satunya Ri Kang-rim.

Suara.com - Timnas Indonesia U-17 harus meningkatkan kewaspadaan jelang laga krusial kontra Korea Utara U-17 di babak perempat final Piala Asia U-17 2025.

Salah satu sosok yang patut diantisipasi adalah striker muda Korea Utara, Ri Kang-rim, yang tampil luar biasa sepanjang turnamen.

Laga penentu tersebut dijadwalkan berlangsung pada Senin malam, 14 April 2025, di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah.

Skuad Garuda Muda di bawah komando Nova Arianto sejauh ini menunjukkan performa solid dengan tiga kemenangan beruntun atas Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan di fase grup.

Baca Juga: Ironi Timnas Indonesia di AFC U-17: Dari Penampil Terbaik, Menjadi Paling Tak Berkutik

Namun, tantangan sesungguhnya baru akan datang saat menghadapi Korea Utara, yang memiliki senjata rahasia bernama Ri Kang-rim.

Pertandingan antara Korea Utara melawan Oman di Piala Asia U-17 2025 (the-afc.com)
Nama Ri Kang-rim mencuat sebagai pemain kunci Korea Utara yang mampu mengubah jalannya pertandingan. Timnas IndonesiaU-17 wajib mewaspadainya.
(the-afc.com)

Nama Ri Kang-rim mencuat sebagai pemain kunci yang mampu mengubah jalannya pertandingan.

Striker berusia 17 tahun itu telah mengoleksi enam gol dalam enam pertandingan internasional di level U-17—rata-rata satu gol per laga—sebuah catatan impresif yang mencerminkan ketajamannya di lini depan.

Menariknya, Ri Kang-rim sering tampil sebagai pemain pengganti alias super-sub. Saat menghadapi Tajikistan dan Oman, ia baru dimainkan di babak kedua namun tetap berhasil mencetak gol dalam kedua laga tersebut.

Melawan Tajikistan, Ri masuk menit ke-57 dan mencetak gol di menit ke-82. Sementara ketika melawan Oman, ia diturunkan di menit ke-58 dan hanya butuh 16 menit untuk menyarangkan bola ke gawang lawan.

Baca Juga: Timnas Indonesia Keok, Media Asing Singgung Nova Arianto: Si Murid Shin Tae-yong

Satu-satunya pertandingan di mana ia tampil sejak menit awal adalah kontra Iran, namun tak mencetak gol dan digantikan setelah 60 menit.

Dengan tinggi 1,75 meter dan insting gol yang tajam, Ri Kang-rim bisa menjadi momok bagi lini belakang Timnas Indonesia. Terutama bila ia dimainkan sebagai pengganti, saat konsentrasi lawan mulai menurun.

Evaluasi Timnas Indonesia U-17: Fokus Jadi Kunci Utama

Meski berhasil menyapu bersih fase grup, pelatih Nova Arianto menilai timnya belum sepenuhnya sempurna. Jelang laga kontra Korea Utara, ia menggarisbawahi sejumlah aspek teknis yang perlu segera diperbaiki.

Nova menyebut bahwa saat laga terakhir melawan Afghanistan, Timnas U-17 masih terlihat melakukan kesalahan-kesalahan dasar seperti ketidaktepatan umpan, lambat dalam pengambilan keputusan, serta kurangnya antisipasi bola.

"Masih banyak PR yang harus kami benahi, terutama soal akurasi passing dan kapan harus shooting atau mengoper. Hal-hal kecil seperti ini bisa sangat menentukan hasil pertandingan," ujar Nova Arianto.

Ia menegaskan bahwa melawan tim sekuat Korea Utara, kesalahan kecil bisa berujung fatal. Oleh karena itu, pembenahan akan dilakukan secara menyeluruh dalam waktu yang singkat sebelum laga perempat final.

Pertemuan antara Indonesia dan Korea Utara bukan hanya soal adu strategi, tetapi juga mental dan disiplin. Indonesia lolos ke perempat final sebagai juara Grup C, sementara Korea Utara menyusul sebagai runner-up Grup D.

Meski unggul secara klasemen, Nova Arianto tak ingin anak asuhnya merasa di atas angin. Ia mengingatkan pentingnya fokus hingga menit akhir, apalagi dengan potensi kejutan dari pemain seperti Ri Kang-rim.

Duel ini diprediksi akan berlangsung sengit. Indonesia punya semangat dan soliditas tim, sementara Korea Utara memiliki kekuatan fisik dan efektivitas serangan balik. Siapa yang lebih siap, dialah yang akan melaju ke semifinal.

Kontributor : Imadudin Robani Adam