Wajib Waspada! 3 Pemain Korea Utara Ini Bisa Repotkan Timnas Indonesia U-17

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 14 April 2025 | 16:12 WIB
Wajib Waspada! 3 Pemain Korea Utara Ini Bisa Repotkan Timnas Indonesia U-17
3 Pemain Korea Utara yang Bisa Merepotkan Permainan Timnas Indonesia U-17. (the-afc.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi tantangan berat dalam laga perempat final Piala Asia U-17 2025. Pertandingan sengit melawan Korea Utara U-17 akan digelar di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, pada Senin malam (14/4/2025) WIB.

Korea Utara hadir sebagai lawan tangguh yang dikenal dengan karakter bermain disiplin, pressing ketat, serta stamina luar biasa. Gaya bermain ini terbukti ampuh membawa mereka lolos dari Grup D tanpa sekalipun menelan kekalahan.

Dari tiga laga grup, skuad muda Korea Utara sukses menumbangkan Tajikistan dan meraih hasil imbang saat bersua Iran serta Oman. Di bawah asuhan O Thae Song, mereka tampil solid, terorganisir, dan siap memberi ujian nyata bagi Garuda Muda yang tengah mengincar tiket semifinal.

3 Pemain Korut yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia U-17 [the-afc.com]
3 Pemain Korut yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia U-17 [the-afc.com]

Setidaknya ada tiga pemain kunci Korea Utara U-17 yang diprediksi akan merepotkan lini pertahanan Indonesia. Berikut profil singkat mereka:

1. Pak Kwang-song – Ujung Tombak Berbahaya

Striker klub April 25 ini menjadi andalan utama di lini serang Korea Utara. Ia selalu tampil dalam tiga pertandingan Grup D dan sukses mencetak dua gol saat timnya membungkam Tajikistan 3-0.

Ketajaman Pak di kotak penalti membuatnya layak diwaspadai. Barisan pertahanan Indonesia, terutama lini tengah dan bek sentral, harus ekstra ketat dalam menutup ruang geraknya.

2. Ri Kang-rim – Supersub Mematikan

Nama Ri Kang-rim mungkin belum setenar Pak Kwang-song, tapi performanya luar biasa.

Baca Juga: Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17

Dengan torehan enam gol dari enam laga, Ri menunjukkan konsistensi luar biasa sebagai predator di depan gawang lawan.

Menariknya, pemain ini kerap dimainkan dari bangku cadangan alias supersub. Di fase grup, ia mencetak dua gol penting—masing-masing ke gawang Tajikistan dan Oman.

Efek instannya kerap mengubah jalannya pertandingan, sehingga konsentrasi penuh dibutuhkan dari Putu Panji dan rekan-rekannya hingga menit akhir.

3. Kim Yu-jin – Sang Pengatur Irama

Kapten tim ini bukan hanya pemimpin di lapangan, tetapi juga otak di balik kreativitas serangan Korea Utara.

Kim Yu-jin dikenal piawai dalam membaca permainan, mengatur tempo, dan melepaskan tembakan jarak jauh berbahaya. Salah satunya ia tunjukkan saat membobol gawang Oman.

Menghentikan pergerakan Kim bisa menjadi kunci untuk meredam dominasi Korea Utara di lini tengah.

Rekor Cemerlang dan Strategi Cerdas Nova Arianto

Selebrasi Kemenangan Skuad Timnas Indonesia U-17 Beserta Jajaran Pelatih dan Fans. (x.com/@TimnasIndonesia)
Selebrasi Kemenangan Skuad Timnas Indonesia U-17 Beserta Jajaran Pelatih dan Fans. (x.com/@TimnasIndonesia)

Di sisi lain, Timnas Indonesia U-17 mencetak sejarah luar biasa di turnamen ini.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, skuad muda Garuda berhasil lolos dari fase grup Piala Asia U-17 dengan poin sempurna dan tanpa kebobolan.

Tiga kemenangan atas Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan membawa Indonesia keluar sebagai juara Grup C dengan sembilan poin.

Ini menjadi pencapaian tertinggi timnas Indonesia dalam turnamen kontinental—baik di level junior maupun senior.

Jika ditarik ke fase kualifikasi, total performa Indonesia pun mengesankan: lima kemenangan dan satu hasil imbang (0-0 kontra Australia), termasuk kemenangan atas Kuwait dan Kepulauan Mariana Utara.

Data dari Antara menyebutkan, pencapaian ini mengalahkan rekor Indonesia sebelumnya di Piala Asia 1990, Piala Asia 2023, dan Piala Asia U-23 2024.

Keberhasilan Garuda Muda bukan sekadar kebetulan. Pelatih Nova Arianto memainkan strategi yang adaptif dan cermat dalam setiap laga.

Melawan Korea Selatan, Indonesia menerapkan blok rendah dan serangan balik cepat. Hasilnya, meski lawan menciptakan 15 peluang, Indonesia tetap menang dan mencatatkan 47 sapuan serta 26 tekel sukses.

Saat menghadapi Yaman, pendekatan lebih terbuka diterapkan. Garuda Muda berhasil mencetak empat gol dari 11 peluang, dengan permainan menyerang yang atraktif.

Kontra Afghanistan, meski melakukan rotasi besar-besaran, Indonesia tetap mendominasi dan menang berkat penguasaan bola 52 persen serta delapan peluang.

Pertandingan antara Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17 diprediksi akan berlangsung ketat dan penuh tensi. Kedisiplinan, efektivitas serangan, serta konsistensi mental akan menjadi faktor penentu.

Akankah Garuda Muda melanjutkan tren positif dan menembus semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah? Ataukah Korea Utara yang akan memanfaatkan kekuatan fisik dan agresivitas mereka untuk mengunci kemenangan?

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI