Sering Cedera, Mees Hilgers Dijuluki Manusia Kaca di Liga Eropa

Pebriansyah Ariefana
Sering Cedera, Mees Hilgers Dijuluki Manusia Kaca di Liga Eropa
Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, mendapat sindiran pedas dari salah satu pelatih Belanda yang secara tidak langsung menyebutnya sebagai pemain berkaki kaca. [Instagram Mees Hilgers]

Diduga salah satu alasan FC Twente menjualnya pada bursa transfer musim panas 2025

Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers, mendapat sindiran pedas dari salah satu pelatih Belanda yang secara tidak langsung menyebutnya sebagai pemain berkaki kaca.

Sindiran ini diberikan karena bek berusia 23 tahun itu kerap absen dan kerap digantikan dengan cepat saat bermain bagi timnya, FC Twente.

Adalah Gertjan Verbeek yang memberikan sindiran pedas ke Mees Hilgers itu. Sindiran itu diberikan pelatih kawakan Belanda itu karena heran dengan cedera yang terus menimpanya.

Karena terus menerus cedera, bek keturunan Manado ini bahkan tak bisa bermain penuh, seperti saat dirinya hanya bermain selama 69 menit di laga kontra Fortuna Sittard.

Baca Juga: Benarkah Pemain Korea Utara U-17 Gacor Bantai Timnas Indonesia karena Takut Dieksekusi Kim Jong Un?

Dilansir dari Twente Insite, Gertjan Verbeek membandingkan kasus Hilgers itu dengan Arjen Robben yang sama-sama juga rentan cedera.

Bagi pelatih berusia 62 tahun itu, Hilgers jauh lebih parah ketimbang Arjen Robben yang dikenal sebagai ‘manusia kaca’ selama berkarier.

“Arjen Robben pada satu titik dikenal sebagai ‘manusia kaca’. Tapi dia telah memainkan enam atau tujuh ratus pertandingan di level tertinggi,” buka Gertjan Verbeek.

“Jika Hilgers terus seperti ini, dia hanya akan bermain pertandingan internasional untuk Indonesia. Anda tak bisa bergantung padanya seperti ini, karena dia tak menyelesaikan pertandingan,” tambahnya.

Sindiran pedas tak hanya datang dari Gertjan Verbeek saja. Bahkan media Belanda seperti Twente Insite juga memberinya julukan ‘manusia kaca’ karena mudah cedera.

Baca Juga: Buntut Kekalahan Timnas Indonesia U-17, Desakan PSSI Seriusi Kompetisi Usia Muda Menggema

Mees Hilgers Tak Cedera Parah, Suporter: Dia Lebih Pilih Kepentingan Klub [Instagram Mees Hilgers]
Mees Hilgers Tak Cedera Parah, Suporter: Dia Lebih Pilih Kepentingan Klub [Instagram Mees Hilgers]

“Jika penghargaan ‘Manusia Kaca’ diberikan kepada pemain FC Twente di akhir musim, Mees Hilgers akan menjadi pesaing serius,” tulis Twente Insite.

Di musim ini, Mees Hilgers tercatat sudah mendapatkan empat cedera. Akibatnya, ia harus absen sebanyak 15 laga bagi FC Twente di segala ajang.

Tak hanya absen bertanding bagi tim berjuluk The Tukkers itu, Hilgers juga kerap ‘memakan’ kuota pergantian pemain di tengah-tengah laga karena cedera.

Hingga artikel ini dibuat, Hilgers tercatat sudah diganti sebanyak 9 kali di tengah-tengah pertandingan, entah itu akibat cedera atau masalah teknis lainnya.

Kondisi ini jelas menjadi kerugian tersendiri bagi FC Twente yang akhirnya mengalami penurunan performa dengan belum meraih kemenangan di tiga laga terakhirnya di Eredivisie 2024/2025.

Tak mengherankan jika hingga saat ini, FC Twente belum menginisiasi pembicaraan kontrak baru dengan produk akademinya tersebut.

Pasalnya beredar rumor jika Hilgers akan dilego oleh FC Twente pada musim panas 2025 ini, atau sebelum kontraknya berakhir musim depan.

Diduga salah satu alasan FC Twente menjualnya pada bursa transfer musim panas 2025 karena masalah cedera yang terus menghinggapinya sepanjang musim ini.

Profil Mees Hilgers

Mees Hilgers: Benteng Pertahanan Garuda Masa Depan
JAKARTA, Indonesia – Sepak bola Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya talenta muda berbakat yang siap memperkuat barisan pertahanan Tim Nasional (Timnas). Mees Hilgers, pemain belakang berusia 23 tahun yang kini merumput di kasta tertinggi Liga Belanda (Eredivisie) bersama FC Twente, resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan siap mengukir sejarah bersama skuad Garuda.

Lahir di Amersfoort, Belanda pada 13 Mei 2001, darah Indonesia mengalir deras dalam diri Hilgers melalui sang ibu yang berasal dari Sulawesi Utara. Ketertarikannya untuk membela Timnas Indonesia bukan sekadar formalitas, melainkan panggilan hati untuk menghormati warisan leluhurnya. Proses naturalisasi yang rampung pada akhir September 2024 lalu disambut antusias oleh para pecinta sepak bola Tanah Air, yang menaruh harapan besar pada kemampuan pemain berpostur 185 cm ini.

Karier sepak bola Hilgers terasah sejak usia dini. Ia memulai petualangannya di akademi Sparta Nijkerk sebelum akhirnya bergabung dengan akademi bergengsi FC Twente pada tahun 2011. Selama sembilan tahun menimba ilmu di berbagai kelompok usia Twente, Hilgers menunjukkan perkembangan signifikan hingga akhirnya menembus tim utama pada Oktober 2020. Debutnya di Eredivisie kala menghadapi tim raksasa Ajax Amsterdam langsung mencuri perhatian, di mana ia tampil solid dan membantu timnya meraih kemenangan.

Sejak saat itu, Hilgers menjadi pilar tak tergantikan di lini belakang FC Twente. Kepercayaan yang diberikan pelatih dibayar lunas dengan penampilan konsisten dan kemampuan membaca permainan yang matang. Sebagai bek tengah, ia dikenal memiliki tekel-tekel bersih, kemampuan duel udara yang mumpuni, serta visi bermain yang baik dalam membangun serangan dari lini belakang. Lebih dari sekadar pemain bertahan, Hilgers juga tercatat telah menyumbangkan beberapa gol bagi klubnya, menunjukkan potensi ancaman dalam situasi bola mati.

(Felix Indra Jaya)