Siapa Mitchell te Vrede? Pemain Keturunan yang Klaim Ditawari Segepok Uang dari Indonesia

Galih Prasetyo
Siapa Mitchell te Vrede? Pemain Keturunan yang Klaim Ditawari Segepok Uang dari Indonesia
Siapa Mitchell te Vrede? Pemain Keturunan yang Klaim Ditawari Segepok Uang dari Indonesia [Instagram Mitchell te Vrede]

Sosok Mitchell te Vrede jadi sorotan karena mengklaim mendapatakan tawaran fantastis dari Indonesia. Namun ia memutuskan untuk menolaknya.

Suara.com - Sosok Mitchell te Vrede jadi sorotan karena mengklaim mendapatakan tawaran fantastis dari Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan oleh te Vrede saat wawancara dengan salah satu media Belanda.

Dijelaskan oleh pemain keturunan itu, bahwa ia mendapatkan tawaran untuk main di Liga Indonesia. Sejumlah klub Liga Indonesia memberikannya tawaran yang sangat fantastis dari segi finansial.

"Pada prinsipnya, saya telah menerima tawaran dari sana. Dan kemudian saya berpikir, hei itu (tawaran) sangat bagus," ucap eks striker Feyenoord itu seperti dilansir dari soccernews.nl.

Baca Juga: Feike Muller Latupeirissa Tambah Daftar Pemain Keturunan Maluku Bisa Bela Timnas Indonesia

Lantas seperti apa rekam jejak Mitchell te Vrede?

Mitchell Te Vrede merupakan pemain keturunan Belanda-Suriname. Ia lahir di Amstelveen pada 7 Agustus 1991.

Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya [Instagram Mitchell te Vrede]
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya [Instagram Mitchell te Vrede]

Karier sepak bolanya berawal saat ia bergabung di AFC U-17 pada 2007. Setelah itu ia pindah ke AZ U-19 dan terus masuk ke tim U-21.

Namun pada 2011, ia pindah dari AZ ke Excelsior. Setahun di sana, Te Vrede direkrut salah satu raksasa Belanda, Feyenoord.

Di Feyenoord, ia satu angkatan dengan sejumlah pemain seperti Tonny Vilhena dan Daryl Janmaat. Dari Feyenoord, te Vrede sempat main di Heerenveen dan akhirnya memutuskan pindah ke Turki.

Baca Juga: Pemain Keturunan Ini Dibully Gegara Ogah Balik ke Tanah Air: Saya Dipanggil Perempuan

Di Turki, te Vrede membela kluub Boluspor. Pada 2017, ia sempat tanpa klub dan kemudian pulang ke Belanda, membela NAC Breda.

Semusim di NAC Breda, te Vrede memutuskan melanjutkan karier ke Asia, tepatnya di Arab Saudi. Te Vrede gabung ke klub Al Fateh, lalu Abha.

Dari Arab Saudi, eks striker Feyenoord itu main di Liga UEA lalu ke Iran pada tahun lalu dan membela Gol Gohar.

Sebagai seorang striker, te Vreden termasuk bomber haus gol. Total ia telah mencetak 103 gol dari 251 pertandingan di sepanjang kariernya.

Saat bermain untuk Feyenoord, te Vreden tercatat mencetak 15 gol dari 44 pertandingan. Catatan golnya tertinggi ialah saat membel tim U-21 Feyenoord.

Te Vreden mencetak 37 gol dari 44 pertandingan untuk tim U-21 Feyenoord. Total ia sudah mencetak 36 gol di kompetisi Eredivise serta 30 gol di Saudi Pro League.

Sementara di level timnas, te Vrede diketahui sempat membela tim U-18 Belanda. Ia main satu pertandingan dan kemudian memilih untuk membela tim nasional Suriname.

Mitchell te Vrede Tolak Main di Indonesia

Eks striker Feyenoord itu mengaku bahwa ia pada akhirnya memutuskan untuk menolak iming-iming dari klub Indonesia.

"Sejumlah klub di Indonesia. Tawaran yang bagus dan bayarannya juga sangat bagus. Tapi banyak hal yang masih harus dipertimbangkan," ucapnya.

Te Vrede juga mengatakan mendapatkan masukan dari sejumlah pihak untuk mencoba berkarier satu atau dua tahun di Indonesia.

"Orang-orang banyka berkata, bermainlah di sana selama setahun, dan Anda bisa melakukannya dengan baik. Saya kemudian secara sadar kembali ke Belanda. Jadi saya tidak menyesal menolak itu," jelasnya.

Lebih lanjut Mitchell te Vrede menjelaskan mengapa ia harus menolak tawaran dari klub Indonesia. Diakui olehnya bahwa tawaran itu sangat menggiurkan namun ia mempertimbangkan faktor keluarga.

"Dari hati nurani sebagai pesepak bola, Anda akan berkata ya, tetapi sebagai seorang ayah dan kepala rumah tangga, semua harus dari nol," kata eks striker Feyenoord itu.

"Saya ingin bersama anak-anak saya. Itulah mengapa saya kembali ke Belanda dan saya tidak mempertimbangkannya lagi. Bahkan jika mereka datang dengan sekantong uang. Itu adalah pilihan saya dan saya pikir ini jalan hidup saya,"