Suara.com - Rayhan Hannan, gelandang muda Persija Jakarta, mencuri perhatian dalam laga melawan Persebaya Surabaya di pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/2025.
Tak hanya karena gol indah yang ia ciptakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu (12/4), namun juga selebrasi ikoniknya yang seolah memakai kacamata. Ternyata, selebrasi itu bukan tanpa makna.
Dalam konferensi pers seusai pertandingan, Hannan mengungkapkan bahwa gestur "kacamata" yang ia lakukan terinspirasi dari idolanya, Pedri, gelandang muda Barcelona. Pedri memang dikenal kerap melakukan selebrasi serupa setiap kali mencetak gol.
"Mungkin banyak pemain Eropa yang melakukan selebrasi seperti itu, tapi saya memang fans Barcelona dan suka gaya bermain Pedri. Jadi saya tiru dia," ungkap Hannan.
Gol ke gawang Persebaya menjadi torehan kelima Hannan dalam 21 penampilannya bersama Persija musim ini. Menariknya, dari total laga tersebut, 11 kali ia tampil sebagai starter, namun semua gol justru tercipta saat ia turun sebagai pemain pengganti. Jumlah gol tersebut juga menyamai catatan Pedri di musim ini bersama Barcelona, yakni lima gol.
Gol Hannan pada menit ke-62 tercipta lewat skema brilian. Bermula dari umpan lambung akurat Ryo Matsumura, Hannan berhasil menyelinap di antara dua pemain Persebaya. Melihat kiper Ernando Ari keluar dari area aman namun gagal menyentuh bola, Hannan menggiring bola hingga ke sisi pertahanan lawan.
Melihat gawang kosong dan dari sudut yang sangat sempit, Hannan melepaskan tendangan melengkung ala "banana kick" ala Roberto Carlos. Bola meluncur deras dan menukik tajam masuk ke gawang Persebaya tanpa mampu dihalau Ernando. SUGBK pun bergemuruh menyambut gol luar biasa tersebut.
Gol dari sudut sempit seperti itu jarang terlihat, apalagi dieksekusi oleh pemain muda yang baru berusia 21 tahun. Aksi Rayhan Hannan tak hanya menunjukkan insting tajam sebagai gelandang serang, namun juga teknik tinggi dan ketenangan di momen krusial.
Tak sedikit yang menilai gol tersebut pantas masuk dalam daftar nominasi Puskás Award, penghargaan FIFA untuk gol terbaik dunia.
Baca Juga: Nonton di HP! Kick Off Persija vs Persebaya di BRI Liga 1 Babak Pertama
Meski berhasil mencetak gol spektakuler, Hannan tetap menunjukkan sikap rendah hati. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada The Jakmania karena Persija belum mampu meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir.
"Masih ada enam pertandingan tersisa musim ini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dan bekerja keras untuk mendapatkan hasil terbaik," kata Hannan penuh semangat.
Hasil Akhir Persija vs Persebaya
![Duel Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya. [Dok. Persija]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/13/86812-hanif-sjahbandi.jpg)
Pertandingan panas antara Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya dalam lanjutan pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/2025 berakhir imbang 1-1. Duel yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (12/4), menampilkan tensi tinggi dan kualitas permainan dari kedua tim yang mengincar posisi terbaik di klasemen.
Persija sempat memimpin lebih dulu berkat gol spektakuler Rayhan Hannan pada menit ke-61. Menerima umpan terobosan dari Ryo Matsumura, Hannan menunjukkan ketenangan luar biasa dengan melewati hadangan kiper lawan, Ernando Ari, lalu melepaskan tendangan dari sudut sempit yang bersarang manis di gawang Persebaya.
Namun keunggulan Macan Kemayoran tak bertahan lama. Hanya tiga menit berselang, striker Persebaya, Flavio Silva, membalas lewat sundulan keras hasil sepak pojok Toni Firmansyah pada menit ke-65. Skor pun kembali imbang 1-1 dan bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Meski hanya mampu meraih satu poin, Persija tampil dominan sejak menit awal. Di bawah arahan pelatih Carlos Pena, tim ibu kota menerapkan skema ofensif 3-4-3 yang fokus menyerang dari kedua sisi lapangan. Pergerakan dari sektor kiri menjadi sumber tekanan utama ke pertahanan Persebaya.
Sayangnya, Persija mendapat pukulan awal saat pertandingan baru berjalan dua menit. Bek sayap Rio Fahmi mengalami cedera dan harus ditandu keluar lapangan. Kondisi ini memaksa Pablo Andrade Silva berpindah posisi, sementara Firza Andika diturunkan untuk mengisi pos bek kiri.
Meski terus ditekan, skuad asuhan Paul Munster menunjukkan kedisiplinan dalam bertahan. Persebaya memilih pendekatan defensif dengan strategi zona marking, menghindari tekanan tinggi agar tidak membuka celah di lini belakang. Strategi tersebut berhasil meredam gelombang serangan Persija sepanjang babak pertama.
Memasuki paruh kedua, laga berlangsung jauh lebih intens. Kedua tim meningkatkan tempo permainan dan silih berganti menciptakan peluang. Persija akhirnya membuka keunggulan, namun Persebaya merespons cepat dan memastikan hasil akhir tetap imbang.