Strategi dan Kekayaan Taktik Timnas Indonesia U-17, Optimis Hajar Korea Utara?

Arief Apriadi Suara.Com
Minggu, 13 April 2025 | 05:58 WIB
Strategi dan Kekayaan Taktik Timnas Indonesia U-17, Optimis Hajar Korea Utara?
Optimis Hajar Korea Utara, Statistik Timnas Indonesia U-17 Memang Bukan Kaleng-kaleng. (Kita Garuda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia U-17 mencetak sejarah baru dalam sepak bola nasional. Mereka bukan hanya lolos dari fase grup Piala Asia U-17 2025 dengan poin sempurna, tetapi juga mencatatkan rekor impresif yang belum pernah diraih tim Indonesia di ajang kontinental manapun—baik di level junior maupun senior.

Dalam tiga laga fase grup, skuad asuhan Nova Arianto sukses menumbangkan tiga tim kuat: Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan. Kemenangan ini membawa Garuda Muda keluar sebagai juara Grup C dengan sembilan poin tanpa kebobolan satu gol pun.

Keberhasilan ini terasa semakin spesial jika menilik perjalanan mereka sejak babak kualifikasi. Dari total enam pertandingan, Timnas U-17 mencatatkan lima kemenangan dan satu hasil imbang (0-0 melawan Australia). Mereka juga sukses menaklukkan Kuwait dan Kepulauan Mariana Utara dalam fase tersebut.

Menyitat Antara, statistik ini menjadikan Timnas Indonesia U-17 2025 sebagai tim Indonesia dengan jumlah kemenangan terbanyak dalam satu turnamen kontinental. Catatan ini bahkan melampaui prestasi Indonesia di Piala Asia 1990 (peringkat keempat), Piala Asia 2023 (lolos ke babak 16 besar), dan Piala Asia U-23 2024 (menembus semifinal).

Pada Piala Asia 1990, meski bertindak sebagai tuan rumah, Indonesia gagal meraih kemenangan dalam empat laga yang mereka jalani. Hasil dua imbang dan dua kekalahan cukup untuk mengantarkan mereka ke semifinal, karena saat itu format turnamen berbeda.

Sementara itu, pada Piala Asia 2023, Garuda hanya menang satu kali dan kalah dua kali di fase grup, namun tetap melaju ke babak 16 besar sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik. Di Piala Asia U-23 2024, Indonesia mengoleksi dua kemenangan dan satu kekalahan di fase grup untuk kemudian melaju ke semifinal.

Dengan hasil sempurna di fase grup Piala Asia U-17 2025, Evandra Florasta dan rekan-rekannya mencatatkan prestasi yang belum pernah diraih generasi sebelumnya.

Lolos ke Piala Dunia U-17 2025: Sebuah Momen Bersejarah

Timnas Indonesia U-17 dalam laga terakhir Grup C, kontra Afghanistan. (Instagram/timnasindonesia)
Timnas Indonesia U-17 dalam laga terakhir Grup C, kontra Afghanistan. (Instagram/timnasindonesia)

Tak hanya itu, keberhasilan ini juga menandai momen penting lainnya: Timnas U-17 Indonesia dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2025 secara murni lewat jalur kompetisi, bukan sebagai tuan rumah seperti pada edisi 2023.

Baca Juga: Jadi Lawan Timnas Indonesia U-17, Korea Utara Punya 2 Trofi Juara Piala Asia U-17

Pelatih Nova Arianto pun menjadi pelatih Indonesia pertama yang mengantarkan tim nasional lolos ke turnamen FIFA lewat perjuangan di lapangan hijau, bukan karena undangan.

Menariknya, tiga lawan Garuda Muda di fase grup (Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan) adalah tim-tim yang sebelumnya lolos sebagai juara grup kualifikasi. Bahkan, Afghanistan tampil sangat impresif di kualifikasi dengan meraih empat kemenangan dari empat laga.

Secara kolektif, ketiga tim tersebut mencetak total 55 gol dalam 11 laga kualifikasi. Fakta ini semakin mengukuhkan betapa luar biasanya penampilan Timnas U-17 Indonesia yang mampu menjinakkan mereka satu per satu.

Tiga Laga, Tiga Strategi: Cermin Kecerdasan Taktik Nova Arianto

Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto tidak puas dengan performa para pemainnya saat menang susah payah atas Afghanistan dalam laga ketiga atau terakhir Grup C Piala Asia U-17 2025, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB. [Dok. IG Nova Arianto]
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto tidak puas dengan performa para pemainnya saat menang susah payah atas Afghanistan dalam laga ketiga atau terakhir Grup C Piala Asia U-17 2025, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB. [Dok. IG Nova Arianto]

Keberhasilan Garuda Muda tidak semata-mata karena keberuntungan. Sebaliknya, ini adalah hasil dari kecerdasan strategi dan adaptasi yang jitu dari sang pelatih.

Dalam laga melawan Korea Selatan, Nova menerapkan pendekatan defensif dengan blok rendah dan serangan balik cepat. Strategi ini membuat Korea Selatan frustrasi meski menciptakan 15 peluang. Garuda Muda mencatat 47 sapuan dan memenangkan 26 tekel, mencerminkan kedisiplinan tinggi dan daya juang luar biasa.

Melawan Yaman, Garuda Muda tampil lebih terbuka. Hasilnya, mereka menciptakan 11 peluang, enam di antaranya tepat sasaran, dan mencetak empat gol—tiga dari permainan terbuka dan satu dari penalti.

Ketika menghadapi Afghanistan, meski melakukan rotasi besar-besaran, Indonesia tetap tampil dominan. Mereka menguasai 52 persen bola dan menciptakan delapan peluang, dua di antaranya berbuah gol di menit-menit akhir.

Ujian Selanjutnya: Korea Utara di Perempat Final

Bau Konspirasi Timnas Indonesia U-17 vs Korut, Media Korsel: 'Perang Nuklir' Batal [Tangkap layar Instagram]
Bau Konspirasi Timnas Indonesia U-17 vs Korut, Media Korsel: 'Perang Nuklir' Batal [Tangkap layar Instagram]

Pada 14 April mendatang, Timnas U-17 Indonesia akan menghadapi Korea Utara di babak perempat final. Melihat kemiripan gaya bermain antara Korea Utara dan Korea Selatan—agresif dan menekan—bisa jadi Nova akan kembali menerapkan pendekatan pragmatis yang berhasil menumbangkan Korsel.

Penting bagi Garuda Muda untuk tidak terjebak dalam permainan terbuka yang bisa dieksploitasi oleh lawan. Contoh nyata adalah bagaimana Afghanistan dan Yaman dihancurkan oleh Korea Selatan karena terlalu berani bermain terbuka.

Sebaliknya, Iran dan Oman berhasil menahan imbang Korea Utara berkat strategi defensif yang solid dan serangan balik efektif. Meski kedua tim itu gagal lolos, pendekatan mereka bisa menjadi inspirasi berharga bagi Garuda Muda.

Faktor kunci untuk menang adalah meminimalkan kesalahan. Mengutip legenda sepak bola Johan Cruyff, “Sepak bola adalah tentang siapa yang membuat lebih sedikit kesalahan.” Maka, fokus, konsentrasi, dan kondisi fisik menjadi hal krusial.

Beruntung, Garuda Muda kini berada dalam kondisi prima. Mereka tampil penuh percaya diri, punya waktu istirahat lebih panjang, dan mendapatkan manfaat dari rotasi pemain. Kombinasi ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk melanjutkan kejutan di turnamen ini.

Jika Garuda Muda mampu menjaga performa seperti saat melawan Korea Selatan, bukan tidak mungkin mereka kembali menciptakan sejarah baru—menembus semifinal, bahkan melangkah lebih jauh di Piala Asia U-17 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI