Menariknya, tiga lawan Garuda Muda di fase grup (Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan) adalah tim-tim yang sebelumnya lolos sebagai juara grup kualifikasi. Bahkan, Afghanistan tampil sangat impresif di kualifikasi dengan meraih empat kemenangan dari empat laga.
Secara kolektif, ketiga tim tersebut mencetak total 55 gol dalam 11 laga kualifikasi. Fakta ini semakin mengukuhkan betapa luar biasanya penampilan Timnas U-17 Indonesia yang mampu menjinakkan mereka satu per satu.
Tiga Laga, Tiga Strategi: Cermin Kecerdasan Taktik Nova Arianto
![Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto tidak puas dengan performa para pemainnya saat menang susah payah atas Afghanistan dalam laga ketiga atau terakhir Grup C Piala Asia U-17 2025, Jumat (11/4/2025) dini hari WIB. [Dok. IG Nova Arianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/11/15336-nova-arianto.jpg)
Keberhasilan Garuda Muda tidak semata-mata karena keberuntungan. Sebaliknya, ini adalah hasil dari kecerdasan strategi dan adaptasi yang jitu dari sang pelatih.
Dalam laga melawan Korea Selatan, Nova menerapkan pendekatan defensif dengan blok rendah dan serangan balik cepat. Strategi ini membuat Korea Selatan frustrasi meski menciptakan 15 peluang. Garuda Muda mencatat 47 sapuan dan memenangkan 26 tekel, mencerminkan kedisiplinan tinggi dan daya juang luar biasa.
Melawan Yaman, Garuda Muda tampil lebih terbuka. Hasilnya, mereka menciptakan 11 peluang, enam di antaranya tepat sasaran, dan mencetak empat gol—tiga dari permainan terbuka dan satu dari penalti.
Ketika menghadapi Afghanistan, meski melakukan rotasi besar-besaran, Indonesia tetap tampil dominan. Mereka menguasai 52 persen bola dan menciptakan delapan peluang, dua di antaranya berbuah gol di menit-menit akhir.
Ujian Selanjutnya: Korea Utara di Perempat Final
![Bau Konspirasi Timnas Indonesia U-17 vs Korut, Media Korsel: 'Perang Nuklir' Batal [Tangkap layar Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/12/38325-korea-utara.jpg)
Pada 14 April mendatang, Timnas U-17 Indonesia akan menghadapi Korea Utara di babak perempat final. Melihat kemiripan gaya bermain antara Korea Utara dan Korea Selatan—agresif dan menekan—bisa jadi Nova akan kembali menerapkan pendekatan pragmatis yang berhasil menumbangkan Korsel.
Baca Juga: Jadi Lawan Timnas Indonesia U-17, Korea Utara Punya 2 Trofi Juara Piala Asia U-17
Penting bagi Garuda Muda untuk tidak terjebak dalam permainan terbuka yang bisa dieksploitasi oleh lawan. Contoh nyata adalah bagaimana Afghanistan dan Yaman dihancurkan oleh Korea Selatan karena terlalu berani bermain terbuka.