Suara.com - Vietnam U-17 harus angkat koper dari Piala Asia U-17 2025. Vietnam tersingkir secara menyakitkan.
Vietnam pada laga terakhir grup B Piala Asia U-17 2025 harus menerima pil pahit dengan meraih hasil imbang melawan UEA.
Vietnam U-17 sempat unggul 1-0 lewat gol Hoang Trong Duy Khang pada menit ke-23. Kemenangan di depan mata sirna setelah pada menit ke-89, pemain UEA, Faisal mampu menyamakan skor menjadi 1-1.
Skor imbang 1-1 membuat Vietnam di klasemen akhir grup B berada di urutan paling buncit, di bawah Jepang, UEA dan Australia.
Vietnam U-17 sebenarnya cukup meyakinkan di Piala Asia U-17. Anak asuh Cristiano Roland itu tak terkalahkan di 3 pertandingan fase grup.

Pada laga pertama, Vietnam U-19 mampu menahan imbang 1-1 Australia. Catatan positif itu kembali mereka teruskan saat melawan Jepang.
Menghadapi Jepang, Vietnam mampu memaksa skor imbang 1-1 setelah gol penalti Tran Gia Bao pada menit ke-90+6, sebelumnya mereka tertinggal 0-1 lewat gol Yoshida pada menit ke-13.
Kegagalan Vietnam U-17 melangkah ke fase knock out Piala Asia U-17 2025 dan gagal ke Piala Dunia U-17 2025 menimbulkan kekhawatiran publik sepak bola Vietnam.
Sepak Bola Vietnam Diminta Belajar ke Indonesia
Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
Salah satu media Vietnam, laodong menuliskan bahwa sepak bola Vietnam harus belajar dari Timnas Indonesia.
"Sepak bola Vietnam dapat belajar banyak dari Timnas Indonesia dalam ambisi mereka untuk meraih tiket ke Piala Dunia," tulis media Vietnam tersebut.
Masih dari sumber yang sama, kebijakan PSSI-nya Vietnam, VFF mulai diragukan. VFF dianggap tak merealisasikan ambisi mereka di masa lalu untuk membangun tim nasional.
"VFF menggelar turnamen nasional untuk anak usia 15 sampai 17 tahun, tetapi berhenti selama 2 tahun terakhir. Pada dasarnya tim muda Vietnam memainkan sekitar 16-18 pertandingan paling banyak,"
Media Vietnam itu kemudian membandingkan dengan perkembangan tim kelompok umur Indonesia. Menurut mereka, pemain muda Indonesia bisa bermain lebih banyak di sejumlah kompetisi.
"Pemain muda Indonesia bisa mengikuti tiga turnamen yakni Liga 1, Piala Soeratin dan Elite Pro Academy. Pemain mereka bisa memainkan 30-35 pertandingan di berbagai level,"
"Ini perbedaan yang sangat besar dalam hal kesempatan bermain antara dua negara ini,"
![Mengenal Cristiano Pelatih Vietnam U-17: Eks Rekan Ronaldinho [Tangkap layar Youtube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/09/21332-cristiano-roland.jpg)
Pujian pun diberikan media Vietnam itu kepada sosok pelatih Shin Tae-yong. Menurut mereka,eks pelatih Timnas Indonesia itu punya andil besar untuk pengembangan tim muda Garuda.
"Timnas Indonesia U-17 memiliki sinkronisasi taktik dengan level yang lebih tinggi. Shin Tae-yong melatih tim kelompok umur dalam waktu bersamaan. Bahkan pelatih Nova Arianto juga mantan asisten Shin Tae-yong,"
"Generasi pemain Indonesia saat ini tampil lebih berani dan dewasa dibandingkan dengan banyak tim dari Asia Tenggara lainnya,"
Rekam Jejak Pelatih Vietnam U-17
Sebelum menjadi pelatih Vietnam U-19, Cristiano merupakan mantan pemain belakang. Pria 48 tahun kelahiran Porto Alegre itu mengawali karier sebagai pemain di klub Brasil, Vasco Da Gama U-20.
Ia kemudian promosi ke tim utama Vasco pada 1996. Dua tahun setelahnya, ia pindah ke Gremio. Di klub ini, Cristiano menjadi rekan setim legenda Brasil dan Barcelona, Ronaldinho.
Cristiano kemudian hijrah ke Eropa, tepatnya di Portugal. Cristiano bermain untuk klub Beira-Mar. Setelahnya ia gabung ke salah satu raksasa Portugal, Benfica.
Di Benfica, pelatih Vietnam U-19 itu bermain sebanyak 31 pertandingan dan mencetak 1 gol. Ia tercatat bermain sebanyak 7 pertandingan di UEFA Cup dan 2 kali di babak kualifikasi Liga Champions.
Cukup lama ia berkarier di Benfica dan baru pulang lagi ke Brasil pada 2006 dan gabung ke Juventude. Tak lama di Juventude, Cristiano kemudian ke Yunani dan pindah lagi ke Miami FC di Amerika Serikat.
Setelah sempat beberapa kali tanpa klub, Cristiano kemudian balik lagi ke Portugal dan memilih Beira-Mar sebagai klub terakhirnya.