Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, tampaknya harus mempertimbangkan peluang pemain keturunan Indonesia-Belanda, Feike Muller Latupeirissa, untuk menjadi salah satu andalannya di Piala Dunia U-17 2025.
Timnas Indonesia U-17 mempertahankan posisi juara Grup C Piala Asia U-17 2025 setelah menang 2-0 pada laga terakhir babak grup melawan Afghanistan U-17 di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jumat dinihari WIB.
Setelah hampir berakhir 0-0, Alfredo Hengga pada menit 90+4 dan Zagaby Gholy pada menit 90+6 menjadi penentu kemenangan Garuda Muda.
Kemenangan ini membuat Indonesia mengoleksi sembilan poin, setelah dua laga sebelumnya juga mengalahkan Korea Selatan dan Yaman.
Menemani Indonesia ke perempat final dan Piala Dunia U-17, Korea Selatan yang finis posisi kedua dengan enam poin.
Korea Selatan meraih enam poin setelah pada laga terakhir menaklukkan Yaman dengan skor tipis 1-0 berkat gol Kim Eun-seong pada menit ke-29.
Yaman sendiri menempati posisi ketiga dengan tiga poin, sedangkan Afghanistan finis juru kunci dengan nol poin.
Indonesia dan Korea Selatan adalah dua dari enam tim yang lolos ke perempat final dan Piala Dunia U-17, setelah Uzbekistan dan Arab Saudi dari Grup A, serta Jepang dan Uni Emirat Arab dari Grup B.
Pada perempat final, Indonesia akan berhadapan dengan runner-up Grup D di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah pada Senin pekan depan pukul 21.00 WIB, sementara Korea Selatan melawan juara Grup D di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, sehari setelahnya pada pukul 00.15 WIB.
Baca Juga: Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan yang Bersedia Bela Timnas Indonesia
Di Piala Dunia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 pastinya membutuhkan amunisi tambahan. Apabila melihat potensi yang dimiliki Feike Muller Latupeirissa, dia merupakan salah satu bek tengah keturunan Indonesia yang dianggap eligible untuk menjalani proses naturalisasi demi memperkuat Timnas U-17.