Dengan latar belakang sepak bola Australia yang cukup maju, kehadirannya memberi warna tersendiri bagi Timnas Indonesia U-17. Ia menjadi bukti nyata bahwa diaspora Indonesia juga bisa memberikan kontribusi besar dalam pembinaan tim nasional usia muda.
Di sisi lain, keberhasilan Timnas Indonesia U-17 bukan hanya menjadi prestasi tim semata, namun juga sebagai dorongan besar untuk pengembangan sepak bola nasional secara menyeluruh.
Banyak pihak mulai dari federasi, pelatih, hingga pengamat sepak bola menilai bahwa pembinaan usia muda kini mulai menunjukkan arah yang tepat.
Piala Dunia U-17 2025 di Qatar akan menjadi panggung penting bagi para pemain muda seperti Mathew Baker untuk unjuk gigi di kancah internasional.
Turnamen ini bukan hanya ajang kompetisi, namun juga etalase bagi para pencari bakat dari klub-klub besar dunia. Apalagi, Indonesia tampil dengan skuad yang terbentuk lewat jalur kompetitif, bukan undangan sebagai tuan rumah seperti sebelumnya.
Jika mampu tampil maksimal, bukan tidak mungkin nama-nama seperti Baker dan rekan-rekannya akan mencuri perhatian klub-klub elite luar negeri.
Hal ini tentunya sejalan dengan visi jangka panjang PSSI yang menargetkan peningkatan kualitas pemain nasional melalui jalur internasional.
Dengan semua pencapaian ini, Mathew Baker seolah telah membuktikan bahwa keputusan memilih Indonesia sebagai tanah airnya adalah pilihan yang tepat.
Kiprahnya bersama Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025 akan menjadi momen penting yang bisa membuka banyak pintu kesuksesan ke depan.
Baca Juga: Shin Tae-yong: Nova Arianto adalah Pelatih yang Saya Pantau