Pelatih Jerman Gembleng 24 Pesepak Bola Putri Indonesia Jelang JSSL Singapore 7s 2025

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 11 April 2025 | 20:20 WIB
Pelatih Jerman Gembleng 24 Pesepak Bola Putri Indonesia Jelang JSSL Singapore 7s 2025
Pelatih Jerman, Timo Scheunemann gembleng 24 atlet putri Indonesia Jelang JSSL Singapore 7’s 2025. Latihan digelar di Kudus, Jawa Tengah dari 6-14 April 2025. [Dok. Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Supersoccer Arena Kudus menjadi saksi persiapan intens dua tim muda putri Indonesia: MilkLife Shakers (U-12) dan HydroPlus Strikers (U-14), yang dipoles langsung oleh pelatih berpengalaman asal Jerman, Timo Scheunemann, untuk menghadapi turnamen bergengsi JSSL Singapore 7’s 2025.

Sebanyak 24 pemain terbaik hasil seleksi dari kompetisi MilkLife Soccer Challenge 2024 yang digelar di delapan kota, kini menjalani pemusatan latihan sejak 6 hingga 14 April 2025 di Kudus, Jawa Tengah. Pelatihan ini menjadi momen krusial jelang keberangkatan mereka ke Singapura.

Dalam agenda latihan yang dirancang Timo Scheunemann, para atlet putri ini tidak hanya diasah secara teknik, tetapi juga fisik dan mental.

Menu latihan mencakup lari, passing, bola pantul, overlapping, one-two touch, stretching, ice bath, hingga eksekusi tendangan bebas. Lebih menarik, mereka juga diadu dengan tim putra sebagai bentuk simulasi tekanan kompetitif.

“Latihan seperti itu perlu agar pemain tahu tugasnya ketika di lapangan. Sebelum latihan terakhir, hari Sabtu (12/4) juga akan ada latihan segitiga atau seperti pertandingan trofeo dengan tim putra U-11," kata Timo Scheunemann dalam keterangan tertulis.

"Waktu latihan sangat pendek, dan ini menjadi tantangan melatih dua tim sekaligus sebelum berangkat ke Singapura. Latihan terakhir Senin (14/4) dan akan berangkat ke Singapura pada esok harinya,” terangnya.

Pelatih Jerman, Timo Scheunemann gembleng 24 atlet putri Indonesia Jelang JSSL Singapore 7’s 2025. Latihan digelar di Kudus, Jawa Tengah dari 6-14 April 2025. [Dok. Istimewa]
Pelatih Jerman, Timo Scheunemann gembleng 24 atlet putri Indonesia Jelang JSSL Singapore 7’s 2025. Latihan digelar di Kudus, Jawa Tengah dari 6-14 April 2025. [Dok. Istimewa]

Meski merupakan pengalaman perdana tampil di kancah internasional, Timo tetap menargetkan permainan ofensif bagi dua tim putrinya. Ia menegaskan pentingnya keseimbangan antara penyerangan dan pertahanan yang solid.

Dalam ajang ini, Timo dibantu oleh Asep Sunarya (asisten pelatih utama), Maya Susmita (U-12), Yayat Hidayat (U-14), serta Edi Supriyanto (manajer tim).

Ia mengaku harus meracik dua tim sekaligus secara maksimal, serta memadukan seluruh pemain dengan posisi terbaik agar tercipta komposisi terbaik di masing-masing tim.

Baca Juga: Dipantau Coach Timo, Pesepak Bola Putri Perebutkan Tiket JSSL Singapura di Supersoccer Arena Kudus

“Yang pasti kita mempersiapkan pola menyerang, tapi juga harus solid dan sistematis pertahanannya," jelas Timo.

"Kemudian selama latihan juga kita benahi teknik skill individu, karena kalau latihan pola tapi misal umpan atau kontrol bolanya kurang pas, tentu saja susah latihan pola. Jadi hal-hal seperti itu kita perbaiki,” kata pelatih yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman pada 2007.

Pada JSSL Singapore 7’s 2025 yang digadang sebagai turnamen terbesar di Asia ini, Timo menegaskan bahwa tidak ada beban target. Yang terpenting menurutnya, jajaran pelatih mengimbau agar para atlet dapat bermain semaksimal mungkin dan menikmati pertandingan.

Di turnamen tersebut, ia ingin tahu sejauh mana kemampuan tim asuhannya dibandingkan dengan klub-klub negara lain.

“Kedua, kita ingin tahu talenta yang kita miliki ini sebagus apa untuk proyeksi masa depannya. Kita ingin tahu kelebihan mereka itu seperti apa, dan apakah kualitasnya bisa diandalkan nggak untuk bibit-bibit masa depan. Jadi bebannya bukan menang atau juara, tetapi bagaimana kita bisa menjadikan mereka bintang besar,” tegasnya.

Salah seorang pemain HydroPlus Strikers, Amanda Fitriani mengatakan, ia bersama rekan setim siap menjalankan intrusksi pelatih untuk tampil baik dan maksimal di tengah arena.

Melalui serangkaian latihan intens, kekompakan dan kerjasama tim dinilai sudah cukup bagus. Amanda juga tidak khawatir meski harus menghadapi tim-tim dari negara lain, karena mentalnya sudah teruji lantaran rutin mengikuti turnamen dan latihan selama di sekolah sepak bola.

“Saya sudah lebih dekat sama teman-teman, tidak canggung dan malu lagi karena sudah saling kenal. Kami siap mempersembahkan hasil terbaik di turnamen JSSL Singapore 7’s, dan berharap tim bisa keluar menjadi juara,” papar Amanda, pemain usia 13 tahun yang masih duduk di bangku SD 703 Pajagalan Bandung.

Sementara pemain MilkLife Shakers, Rara Zenita Fatin juga mengaku tidak ada masalah dalam beradaptasi dengan rekan satu tim. Terkait program latihan sebelum berangkat ke JSSL Singapore 7’s, siswi SDUT Bumi Kartini Jepara mengatakan bahwa persiapannya sudah cukup matang.

“Selama latihan saya mendapatkan banyak arahan dari pelatih, diminta bermain lebih tenang dan tidak terlalu memaksa. Juga diajari menjaga kondisi, teratur dalam beristirahat dan tidak makan sembarangan,” pungkas Rara yang berposisi sebagai striker di tim MilkLife Shakers.

Sekilas tentang JSSL Singapore 7’s:

JSSL Singapore 7’s adalah kompetisi sepak bola remaja premier Asia yang menampilkan talenta muda dari lebih 450 tim di 17 negara. Terdapat 11 kelompok usia laki-laki mulai dari U-7 sampai U-16 dan Pro Academy Boys U-16, serta empat kelompok usia perempuan U-10, U-12, U-14, U-16 dan Pro Academy Girls U-16.

Setiap tim akan bertanding pada fase grup pada dari hari pertama hingga hari ketiga, lalu empat tim teratas di setiap grup akan lolos ke tahap Cup Knock Out atau fase gugur untuk memperebutkan trofi juara di hari terakhir.

Selain dari Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan Filipina, terdapat pula tim JSSL Singapore 7’s yang berasal dari China, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Kamboja, Taiwan, Jepang, hingga Australia.

Sedangkan untuk Pro Academy Girls U-16 juga diikuti oleh tim Persib Bandung (Indonesia), Sporting Lisbon (Portugal), Chonburi (Thailand), Urawa Reds (Jepang), JSSL FC (Singapura), serta Valencia CF dan Villarreal CF (Spanyol).

Lalu Pro Academy Boys U-16 dihuni oleh tim BG Pathum (Thailand), Borussia Dortmund (Jerman), Melbourne City (Australia), Persib Bandung (Indonesia), Tottenham Hotspur (Inggris), serta Valencia CF dan Villarreal CF (Spanyol).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI