Heboh! Honor Tak Dibayar, Panpel Klub Liga 4 Ini Jual Kursi Stadion

Jum'at, 11 April 2025 | 18:03 WIB
Heboh! Honor Tak Dibayar, Panpel Klub Liga 4 Ini Jual Kursi Stadion
Klub Liga 4 Sulawesi Tengah, Persido Donggala dikabarkan belum membayar honor panitia. [Instagram @Nusaliga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah finansial kembali menerpa dunia sepak bola Indonesia. Kali ini datang dari klub Liga 4 Sulawesi Tengah, Persido Donggala.

Kali ini, manajemen klub disebut-sebut belum membayarkan honor panitia pelaksana (panpel) saat pertandingan tuan rumah.

Bahkan dalam unggahan pengguna Facebook LA Chechep yang diunggah ulang akun Instagram @nusaliga, anggota panpel menjual tribun kursu yang berada di stadion yakni di bench pemain cadangan.

"Dari gelaran Liga 4 Sulteng, terjadi penjualan bench pemain milik Persido Donggala setelah tidak dibayarkan honor panitia dan media. Hal ini tentu menjadi sorotan publik Donggala saat ini," tulis unggahan akun Instagram itu dilansir Suara.com, Jumat (11/4/2025).

Sementara itu berikut ini isi postingan dari pengguna Facebook LA Chechep:

"Yang minat bench pemain Persido bpleh kasih kabar, dijual karena dari pihak PANITIA DAN MEDUA CETAK LIGA 4 PERSIDO KABUPATEN DONGGALA, sudah 1 bulan 1 minggu lamanya habis pertandungan, HONOR KAMI BELUM DIBAYAR.

Selaku Ketua Persido Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah (Nasir) tidak mau ambil pusing dalam hal ini dan hanya diam 1000 KATA.

Jadi minta tolong sedikit tanggung jawabnya pak ketua (NASIR) kami hanya MENUNTUT HAK KAMI, tidak menuntut yang bukan hak kamui.

JANCIMUTAROE"

Baca Juga: Pernah Ingin Rekrut Zlatan Ibrahimovic, Kalteng Putra Kini Degradasi ke Liga 4

Sontak, kasus tersebut mendapat tanggapan beragam dari warganet yang membanjiri kolom komentar.

"Di Sulawesi banyak perusahaan tambang, dari nikel aspal bahkan emas. Tapi entah kenapa gak ada yg jadi sponsor tim-tim disana. Entah ini salah pengurus klub yg gak pintar nyari sponsor atau emang perusahaan tambang gak peduli," tulis @aluk***.

"Wahahaha lagi-lagi Donggala kocak-kocak," timpal @sayase***.

"Harusnya ada pengawasan ketat yg mau dirikan klub jan cuma buat klub doang cuk. Contoh aja dejan tim tarkam yg gaada kasus Tunggak gaji," balas @andr***.

"Diam 1000 kata gimana yaaa soalnya Diam tanpa Kata lagunya D'masiv," tulis @ehwan***.

Sementara melansir laman Alkhairaat.id, Ketua Persido Donggala, Nasir saat diminta tanggapannya, membantah dikatakan belum membayar honor panitia Liga 4 Sulteng.

Masalah finansial kembali menerpa dunia sepak bola Indonesia. Kali ini datang dari klub Liga 4 Sulawesi Tengah, Persido Donggala. [Instagram @Nusaliga]
Masalah finansial kembali menerpa dunia sepak bola Indonesia. Kali ini datang dari klub Liga 4 Sulawesi Tengah, Persido Donggala. [Instagram @Nusaliga]

Menurutnya, honor telah dua kali ia berikan kepada panitia sebesar Rp8 juta dengan jumlah bervariasi.

“Pertama sebesar 5 juta, yang kedua 3 juta, terus ada lagi tambahan 2 juta, total 10 juta. Yang terima itu Fendi,” kata Nasir.

Politis Perindo ini menerangkan, ia mempunya niat tulus membangun sepakbola di Kabupaten Donggala, justru dituding tidak bayar honor panitia, lalu disebarkan ke media sosial.

"Saya ingin mau membangun sepak bola di Donggala bekerja tanpa pamrih, tetapi ini terbalik saya yang di preteli terus dengan panitia. Pasti saya akan audit hari ini juga karena menyangkut nama baik saya," ujar Nasir.

Meski demikian, mantan panitia Liga 4, Pendi, membantah menerima uang sebesar Rp5 juta dari ketua umum Persido, Nasir.

Awal masalah ini bermula dari postingan di media sosial oleh akun Facebook La Chechep yang namanya ikut terseret.

"Pada akhirnya saya yang kena sialnya nama saya disebut-sebut pak ketua terima uang Rp5 juta. Tidak pernah saya ambil uang Rp5 juta," tegas dia melansir Teraskabar.id.

Bahkan Pendi mengaku mengetahui uang yang dikeluarkan dan peruntukannya untuk apa selama turnamen Liga 4 berlangsung.

Menurut Pendi, Sekretaris panitia Zulkifli yang berurusan dengan Ketua Persido Nasir soal honor panitia.

Tetapi ia mengetahui dana digunakan unutk apa karena memang ada bukti kuitansi. Kata Pendi lagi, akibat pemberitaan di media dirinya dimarahi kelurga besarnya.

"Gara-gara berita saya dihubungi keluarga, makanya saya langsung singgah ke rumahnya pak Nasir untuk klarifikasi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI