Duet Dafa Al Gasemi sebagai penjaga gawang dan sang kapten I Putu Apriwan di jantung pertahanan menjadi fondasi kekuatan defensif.
Mereka dibantu oleh Putu Ekayana, Daniel Alfrido, dan Ida Bagus Cahya yang bekerja keras menahan laju serangan lawan.
Gol-gol kemenangan justru datang di masa injury time lewat dua pemain pengganti, Fadly Alberto dan Zahaby Gholy.
Ini menunjukkan betapa dalamnya skuad Garuda Muda serta kematangan strategi rotasi yang diterapkan pelatih.
Statistik Mengerikan Timnas Indonesia U-17
Sepanjang fase grup, Indonesia mencetak 7 gol hanya dari 3 pertandingan.
Yang menarik, semua gol ini dicetak oleh hanya tiga pemain: Evandra Florasta (3 gol), Fadly Alberto, dan Zahaby Gholy. Evandra, meski seorang gelandang, saat ini memimpin daftar top skor tim—menunjukkan peran sentralnya dalam permainan ofensif tim.
Dari sisi pertahanan, Indonesia hanya kebobolan satu gol. Catatan ini sejajar dengan negara-negara kuat seperti Korea Selatan, yang dikenal memiliki lini belakang yang kokoh. Keseimbangan ini menjadi kunci penting dalam menyongsong fase gugur yang lebih menantang.
Perjalanan luar biasa Garuda Muda dimulai saat menghadapi Korea Selatan di laga pembuka.
Baca Juga: Juara Piala AFF U-16, Australia Justru Gagal di Piala Asia U-17 2025
Di luar prediksi banyak pihak, Indonesia justru menang tipis 1-0 lewat permainan disiplin. Momentum tersebut dilanjutkan dengan kemenangan meyakinkan 4-1 atas Yaman pada laga kedua.